Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan kalau pemerintah sudah bekerja keras supaya masyarakat tidak mengalami krisis pangan, energi dan resesi yang terjadi secara global. Akan tetapi, menurutnya, kerja keras pemerintah itu tidak akan ada artinya apabila masyarakat tidak bisa menjaga soliditas.
Soliditas itu, kata Moeldoko, sudah terlihat ketika Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu disebutnya harus juga bisa dilakukan ketika menghadapi masa krisis.
"Kondisi ini pun berlaku saat kita menghadapi tantangan global seperti sekarang. Jadi, jangan ada lagi istilah minoritas atau mayoritas. Kita adalah satu dan harus bahu-membahu untuk Indonesia maju pada dua ribu empat lima," kata Moeldoko saat memberikan sambutan pada HUT ke -24 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), di Jakarta, Rabu (29/9/2022) malam.
Moeldoko lantas mengingatkan bahwa ancaman krisis pangan benar-benar nyata. Di mana saat ini ada 19 juta orang di dunia mengalami kurang gizi, dan 394 juta masyarakat global sedang kesulitan dalam sektor pangan.
Kondisi Indonesia, sambung dia, saat ini masih dalam keadaan baik, yakni ketersediaan pangan domestik masih terjaga dan kebutuhan konsumsi nasional tercukupi. Namun, kondisi tersebut tidak boleh menjadikan pemerintah dan masyarakat lengah.
Terlebih, Moeldoko menyebut kalau situasi dunia terus berubah sangat cepat. Seperti perubahan iklim dan cuaca serta kondisi geopolitik global.
"Perubahan iklim dan cuaca bisa membuat kondisi gagal panen. Kondisi geopolitik global akhirnya membuat negara-negara produsen pangan menghentikan ekspornya untuk mencukupi kebutuhan domestiknya. Di tambah lagi, adanya kenaikan harga energi yang membuat terjadinya konversi dari pangan ke energi karena kebutuhan kapital," jelasnya.
Menghadapi kondisi tersebut, Panglima TNI 2013-2015 tersebut mengungkapkan kalau pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan. Diantaranya, melakukan diversifikasi pangan hingga kebijakan politik anggaran untuk ekstensifikasi lahan-lahan pertanian.
"Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat, Jokowi sudah minta, kita tanam apa saja yang bisa ditanam. Manfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai, sayuran, atau lainnya. Supaya tidak teriak-teriak kalau harga cabai naik,seru Moeldoko yang kini sering disebut-disebut Panglima Tani.
Sebelum menutup sambutannya, Moeldoko berharap, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) bisa menjadi organisasi penjembatan yang bisa mendekatkan masyarakat di daerah dengan pemerintah. Terlebih, anggota PSMTI tersebar di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
PPP soal Rencana Kenaikan Cukai Rokok ke Pemerintah: Jangan Cuma karena Kejar Pendapatan, Nasib Petani Diabaikan
-
Segini Harta Kekayaan Moeldoko, Kini Debut Main Film 'Air Susu Kau Balas Air Teh'
-
Sultan HB X Ajak Pemerintah Daerah Tertib Mendata Semua Warisan Budaya
-
Sepak Terjang Moeldoko, KSP yang Debut Main Film 'Air Susu Kau Balas Air Teh'
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus