Suara.com - Otoritas Australia mengumumkan bahwa aturan isolasi wajib COVID-19 akan diakhiri bulan depan.
Seperti dilaporkan BBC, aturan terkini di Australia adalah siapa pun yang dinyatakan positif COVID-19 harus menjalani isolasi selama lima hari, tetapi peraturan itu akan berakhir mulai 14 Oktober.
Terkait keputusan tersebut, chief medical officer Australia, Paul Kelly, mengatakan "fase darurat" di negara itu sebagai respon dari pandemi COVID-19 bisa disebut telah berakhir.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa aturan baru itu "sama sekali tidak menunjukkan bahwa pandemi sudah selesai".
Australia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki beberapa pembatasan paling ketat di dunia sejak pandemi dimulai.
Berdasarkan informasi, hingga kini, Australia masih mencatat sekitar 5.500 kasus per hari, Meski demikina, negara tersebut juga merupakan salah satu negara dengan angka vaksinasi tertinggi di dunia.
Profesor Kelly mengatakan negara itu kemungkinan akan melihat "puncak kasus" lainnya di masa mendatang, tetapi saat ini, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit serta pasien lansia masih sangat rendah.
Asosiasi Medis Australia menentang perubahan aturan itu dan mengatakan pihak-pihak yang mengusulkan ide itu tidak "cerdas secara ilmiah" dan dapat membahayakan nyawa.
Sekitar 15.000 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Australia, dan sebagian besar terjadi tahun ini setelah negara itu membuka kembali pintunya.
Australia telah menutup perbatasan internasional selama sekitar dua tahun dan memberlakukan pembatasan ketat di dalam negeri.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan sebagian besar alokasi dana untuk orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid akan dihentikan.
Berita Terkait
-
Warga Australia Ditangkap Gegara Sembunyikan Narkoba dalam Kondom ke Lubang Dubur
-
Sapi Australia Seperti Ini Dianggap Seksi, Harganya Sama dengan Mobil Mewah
-
Bule Australia di Bali Simpan Heroin Dalam Kondom Yang Dimasukkan ke Dubur
-
Data Pelanggaan Diretas, Australia Perintahkan Perusahaan Telekomunikasi Ganti Rugi
-
Bisa Bikin Mata Segar, Minum Kopi Dua hingga Tiga Cangkir Sehari Ternyata Juga Bisa Bikin Panjang Umur
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
DPR Usul Diksi Gratis Pada MBG Dihapus, BGN: Pemilik Patennya Presiden
-
Tegaskan PPP Tak Terbelah, Mahkamah Partai: Cuma Ada Satu Ketum Sah, Agus Suparmanto!
-
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum
-
Cak Imin Peringatkan Dapur MBG: Jangan Ambil Untung Pribadi dan Sajikan Makanan Micin
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'