Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) memilukan dunia sepakbola Indonesia.
Ratusan korban dilaporkan meregang nyawa dalam kerusuhan usai pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya.
Duka atas tragedi Kanjuruhan juga dirasakan oleh Roziqin. Anaknya yang baru berusia 21-an tahun itu ditemukan sudah tak bernyawa usai menonton laga tersebut.
Roziqin dikabari tetangganya di tengah malam bahwa putranya sudah berada di rumah sakit Hasta Husada, Malang. Saat ditanya kondisi anaknya ketika ditemui, Roziqin menyebutkan bahwa dia melihat putranya sudah meregang nyawa.
"Jam setengah dua saya berangkat ke Rumah Sakit Hasta, ya sudah enggak ada lah [nyawa anak] sudah enggak ada, langsung dibuka kainnya, saya udah enggak tahu lagi" ujar Roziqin dalam wawancara TV One.
Menurut Roziqin, teman dari putranya juga menjadi korban yang dirawat di rumah sakit tersebut dan belum sadarkan diri.
Atas kejadian yang menimpa putranya dan ratusan korban lain, Roziqin menyayangkan adanya gas air mata di tengah-tengah stadion.
"Gunanya gas air mata apa, enggak ada tawuran enggak apa kok disemprotkan, kecuali ada tawuran kan bisa membubarkan massa, itu enggak ada, ini kesengajaan atau rencana sebelumnya apa," ujar Roziqin.
"Kalau penyebab [anak meninggal] dari pihak rumah sakit kena gas air mata kan menimbulkan sesak, pedih mata jalannya enggak stabil," imbuhnya.
Baca Juga: Tragedi Di Stadion Kanjuruhan, Jokowi Perintahkan Menpora Turun Langsung Ke Malang
Efek Gas Air Mata
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengatakan, gas air mata bukanlah suatu hal yang dianggap biasa. Hal ini karena penggunaan zat tersebut dapat berdampak bagi kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.
Dokter Agus menjelaskan, jika seseorang menghirup gas air mata dalam konsentrasi yang tinggi, itu akan menyebabkan kegagalan pernapasan. Apalagi, dosis gas air mata cukup tinggi dengan ruangan yang padat.
“Risiko kematian akibat gas air mata bisa terjadi bila menghirup dalam konsentrasi tinggi. Hal ini karena terjadinya risiko kegagalan pernapasan. Biasanya (kematian) bila menghirup gas air mata dosis tinggi dan ruangan yang padat,” jelas Dokter Agus saat dihubungi Suara.com, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, konsentrasi gas yang terhirup akan sangat memengaruhi kondisi orang tersebut. Dokter Agus menjelaskan, umumnya seseorang tidak boleh terpapar gas air mata 20 menit. Oleh sebab itu, ketika ada gas air mata sangat penting untuk segera menghindarinya.
“Durasi tergantung konsentrasi yang terhirup. Secara umum, disarankan tidak boleh lebih dari 20 menit terpajan gas tersebut. Makannya salah satu pencegahan dampaknya segera menghindari secepat mungkin,” sambung Dokter Agus.me
Berita Terkait
-
Bukan Bentrok Antarsuporter, Ternyata Ini Awal Mula Pencetus Tragedi Kanjuruhan, Ulah Siapa?
-
Khofifah Pastikan Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit Ditanggung Pemprov Jatim
-
Tragedi Kanjuruhan Jadi Kejadian Terbesar Kedua di Dunia Sepakbola, Tragedi Hillsborough Kalah Jauh
-
Viral! Wanita ini Berani Meluapkan Emosinya atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
-
2 Santri Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Dikenal Aremania Sejati
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?