Suara.com - M Alfiansyah, bocah berusia 11 tahun menjadi anak yatim piatu akibat tragedi Kanjuruhan. Kedua orang tuanya meninggal dunia di tengah kekacauan pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Kehilangan ayah dan ibu dalam waktu singkat, hidup Alfiansyah tentu hancur. Mengenai itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan akan memberikan beasiswa pendidikan bagi anak korban.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo turut mengunjungi kediaman Alfiansyah yang tengah berduka. Ia ditemani Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.
Dalam kesempatan ini, Dedi mengungkap bantuan pendidikan akan diberikan sampai Alfiansyah menginjak sekolah menengah atas (SMA).Beasiswa pendidikan itu sudah disiapkan oleh Kapolda Jawa Timur.
"Untuk sekolah sudah disiapkan oleh Kapolda. Kapolda menyiapkan beasiswa sampai lulus SMA," kata Dedi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Saat bertemu Alfiansyah, bocah kelas kelas 5 SDN Bareng 2 Kota Malang itu menyampaikan cita-citanya. Menurut Dedi, anak korban tragedi Kanjuruhan itu ingin menjadi polisi.
Mendengar itu, Dedi berjanji akan memfasilitasi keinginan Alfiansyah untuk menjadi polisi dengan tetap mengedepankan profesionalisme. Ia akan menugaskan seorang Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada Alfiansyah guna menggapai cita-citanya.
"Saat ditanya, adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi, kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," kata Dedi.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan Alfiansyah untuk menggapai cita-citanya menjadi polisi.
Baca Juga: Ikut Sikap Jokowi soal NasDem Usung Anies, Puan: Sedang Situasi Duka, Fokus Dulu Kanjuruhan
Budi juga meminta Alfiansyah bisa menjaga kondisi fisik dan kesehatan dengan bantuan pembinaan Bhabinkamtibmas.
"Tadi Alfiansyah menyampaikan bahwa yang bersangkutan memiliki cita-cita untuk menjadi polisi. Saat ini ia masih kelas 5 SD. Jadi kita harus menata seperti kondisi fisik, kesehatan," ujar Budi.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, pihak Polresta Malang Kota akan melakukan koordinasi dengan keluarga Alfiansyah dan pihak sekolah. Ini demi menjamin bahwa seluruh biaya pendidikan anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya tersebut akan ditanggung Polri.
Budi mengamini bantuan pendidikan tidak bisa mengubah situasi. Namun, menurutnya, hal itu merupakan bentuk empati kepolisian terhadap korban. Selain itu, Alfiansyah juga bakal diangkat menjadi anak asuh Polresta Malang Kota.
"Memang bantuan pendidikan ini tidak bisa mengembalikan nyawa orang tua Alfiansyah, tapi kami hadir sedikit untuk memberikan empati kepada korban. Alfiansyah akan kita angkat anak asuh Polresta Malang Kota," ujarnya.
Sebagai informasi, kedua orang tua Alfiansyah yakni M Yulianton (40) dan Devi Ratna Sari (30) yang merupakan orang tua kandung korban tersebut meninggal dunia akibat peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Berita Terkait
-
Ikut Sikap Jokowi soal NasDem Usung Anies, Puan: Sedang Situasi Duka, Fokus Dulu Kanjuruhan
-
Ade Armando Bolak-balik Tuai Kontroversi, Kini Malah Salahkan Aremania di Tragedi Kanjuruhan
-
Update: Pemkab Malang Pastikan Jumlah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang
-
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Persebaya Dorong Perbaikan SOP Pertandingan Sepakbola
-
Desak Panglima TNI Tindak Tegas Prajurit Terlibat Kekerasan di Tragedi Kanjuruhan, KontraS: Jangan Cuma Ucapan
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
-
DPRD DKI Coret Pasal Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah, Kemendagri Jadi Penentu
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis