Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kalau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah dikenal sebagai pasar jual beli.
Entah apa yang dimaksud oleh Mahfud, namun menurutnya PSSI tidak bisa ditindak pemerintah lantaran berada di bawah naungan Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA.
Hal itu diungkap Mahfud ketika menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa yang bertemakan Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas.
"Kita tahu lah PSSI ini seperti pasar, pasar jual beli lah, ya, sejak dulu itu," kata Mahfud dikutip melalui YouTube Najwa Shihab pada Jumat (7/10/2022).
Mantan Ketua MK itu kemudian menerangkan kalau kejadian kerusuhan seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu itu bukan kali pertama terjadi di Indonesia. PSSI kerap membuat tim untuk melakukan investigasi namun tidak ada yang tahu bagaimana tindak lanjut maupun hasilnya.
Pemerintah juga tidak bisa melakukan langkah lebih lantaran PSSI tidak berada di bawah peraturan pemerintah, melainkan FIFA.
"Semuanya saya kira kita tahu, PSSI itu sering kali melakukan kesalahan-kesalahan sejak dulu bukan hanya yang sekarang, itu selalu," tuturnya.
"Kalau mau ditindak selalu bilang, loh, kami ndak tunduk di bawah peraturan pemerintah kami ini berada di bawah FIFA, selalu (bilang seperti itu)," ucapnya.
Namun, untuk tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, pemerintah akan turut memeriksa PSSI.
Baca Juga: Akhmad Hadian Lukita, Rekam Jejak dan 'Dosa' Besarnya di Tragedi Kanjuruhan
"Pasti kita investigasi dan kita sudah jadwalkan untuk ditanya," tegasnya.
Berita Terkait
-
Diangkat Jadi Anak Asuh, Ketum PSI Giring Ganesha Sepakat Biayai Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Ini sampai Sekolah Akpol
-
Sosok Ini Diduga Pemberi Perintah untuk Tembakkan Gas Air Mata pada Tragedi Kanjuruhan
-
Akhmad Hadian Lukita, Rekam Jejak dan 'Dosa' Besarnya di Tragedi Kanjuruhan
-
Jokowi Salahkan Pintu Tertutup dan Tangga Curam Stadion Kanjuruhan, Menko Polhukam: Salah Sangka
-
Alasan Valentino Jebret Mundur dari Liga 1
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya