Suara.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang penyebab tragedi Kanjuruhan menuai banyak kritikan lantaran dianggap mengabaikan faktor pengamanan polisi.
Sebagai pengingat, Jokowi justru menyalahkan infrastruktur seperti pintu dan tangga Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan meregangnya ratusan nyawa pada Sabtu (1/10/2022) pekan lalu tersebut.
Hal ini memicu sejumlah dugaan miring, termasuk warganet yang menilai Jokowi berusaha untuk melindungi dan tidak menyalahkan kepolisian.
Hal ini pula yang ditekankan jurnalis Rosiana Silalahi ketika mewawancarai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di program "ROSI" pada Jumat (7/10/2022).
"Bagaimana dengan anggapan orang soal Presiden secara sengaja hanya memfokuskan pada infrastruktur stadion dan menafikan soal tembakan gas air mata ini. Apakah memang Presiden ingin sangat berhati-hati untuk tidak menyalahkan polisi?" tanya Rosi, dikutip Suara.com dari kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (9/10/2022).
Tanpa berpikir panjang, Mahfud MD rupanya langsung memberikan jawaban mengenai tudingan tersebut. Pemegang amanah sebagai Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan tersebut menegaskan Jokowi tidak sedang berusaha melindungi polisi.
"Enggak juga," tegas Mahfud. "Justru Presiden menunggu rekomendasi dan sudah melakukan (memberikan) perintah awal, yang bisa ditindaklanjuti dengan cepat supaya ditindaklanjuti secara hukum."
Mahfud kemudian mencontohkan hukuman administrasi yang langsung diberikan kepada sejumlah anggota kepolisian, seperti pencopotan AKBP Ferli Hidayat dari jabatannya sebagai Kapolres Malang.
"Hukum administrasinya pemindahan, pencopotan. (Sedangkan) hukum pidananya, sudah diumumkan tersangka-tersangkanya," jelas Mahfud.
Baca Juga: Ikhlas jadi Tersangka, Ketua Panpel Arema Nangis: Saya Lebih Takut Siksa Allah Daripada Siksa Dunia
"Artinya Presiden tidak memberatkan hal itu. Dan memang karena waktunya pendek, tidak diungkapkan semua ke publik ketika dia dicegat untuk keterangan pers," sambungnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu lantas mengungkap beberapa poin instruksi Jokowi mengenai pengusutan tragedi Kanjuruhan.
"Clear kok kepada saya tuh yang harus ditinjau, satu regulasinya, dua suporternya, itu dari Presiden. Keamanannya (juga) bagaimana, dan seterusnya," pungkas Mahfud.
Mahfud MD Juga Mengklarifikasi Soal Jokowi Cuma Salahkan Infrastruktur Stadion Kanjuruhan
Lewat kesempatan yang sama, Mahfud juga mengklarifikasi soal pernyataan Jokowi yang dianggap cuma menyalahkan sarana-prasarana di Stadion Kanjuruhan sebagai penyebab meninggalnya ratusan suporter Arema FC.
Menurutnya ada banyak pihak yang telah memotong penjelasan Jokowi. Pasalnya, menurut Mahfud, sang RI 1 sudah menyinggung perihal pengamanan hingga gas air mata di kesempatan lain sebelum berkunjung ke Stadion Kanjuruhan.
Berita Terkait
-
Ikhlas jadi Tersangka, Ketua Panpel Arema Nangis: Saya Lebih Takut Siksa Allah Daripada Siksa Dunia
-
3 Hal Ini Wajib Disiapkan Suporter Sebelum Nonton Sepak Bola di Stadion
-
Punya 'Kedekatan' dengan Presiden FIFA, Alasan Erick Thohir Dikirim Jokowi ke Doha
-
Potret-Potret Bos Arema Juragan 99 Gelar Tujuh Harian Korban Tragedi Kanjuruhan, Dihadiri Seribu Anak Yatim
-
Di Balik Kerusuhan Kanjuruhan, Penasihat Ahli Kapolri Duga Ada Skenario dan Aktor Intelektual
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Bentuk Posbankum Terbanyak, Pemprov Jateng Raih Rekor MURI
-
Soal UMP Jakarta 2026, Legislator PKS Wanti-wanti Potensi Perusahaan Gulung Tikar
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis 2025 Naik Jadi Rp99 Triliun, BGN Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Hari
-
Bukan Tak Senang, Ini Alasan Prabowo Larang Siswa Sambut Kunjungan Presiden
-
10 Wisata Alam Jember untuk Libur Akhir Tahun, dari Pantai Eksotis hingga Situs Megalitik
-
Adian Napitupulu Siap Temui Purbaya Bawa Data: Milenial-Gen Z Justru Suka Produk Thrifting
-
Ketua BGN Tak Masalah Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Punya 41 SPPG: Siapa yang Mampu Silakan Bangun