Suara.com - Taiwan membuka kembali perbatasan dan menyambut kedatangan turis asing usai menghapus sebagian aturan pembatasan terkait COVID-19.
Al Jazeera melaporkan bahwa rombongan pengunjung tiba di pulau di kawasan Asia Timur itu pada Kamis (13/10) tanpa diharuskan menjalani karantina maupun tes PCR, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua setengah tahun.
Para pejabat setempat menyambut kedatangan rombongan pertama turis yang tiba dengan penerbangan dari Bangkok, sekitar tengah malam waktu setempat, di bandara internasional utama yang terletak di dekat Taipei.
Direktur Jenderal Biro Pariwisata, Chang Shi Chung, mengatakan kepada wartawan bahwa pembukaan kembali pulau itu merupakan kesempatan untuk "menghidupkan dan membangun kembali pariwisata lintas batas".
Melalui langkah ini, Taiwan menjadi salah satu negara dengan ekonomi besar yang terakhir mencabut aturan karantina COVID-19. Sementara itu, China daratan masih berpegang teguh pada kebijakan "nol COVID" yang sangat ketat meskipun negara-negara lain mulai mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan virus corona.
Belum lama ini, Jepang dan Hong Kong juga mencabut aturan pembatasan di perbatasan sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali industri perjalanan mereka yang babak belur.
Sebelum mencabut aturan pembatasan, Taiwan mewajibkan pengunjung untuk meenjalani isolasi selama tiga hari, setelah sebelumnya pihak berwenang mempersingkat periode karantina dari 10 ke tujuh hari pada awal tahun ini.
Di bawah kebijakan perbatasan baru, pengunjung masih diharuskan untuk memonitor kesehatan mereka selama tujuh hari dan melakukan tes rapid antigen.
Taiwan mencatat kasus COVID yang relatif rendah hingga varian Omicron dan subvariannya yang lebih cepat menular menyebar secara lokal pada bulan Januari.
Meskipun telah melaporkan lebih dari 6,5 juta kasus sejak saat itu, otoritas kesehatan Taiwan menyampaikan bahwa lebih dari 99,5 persen merupakan kasus ringan atau tanpa gejala.
Berita Terkait
-
Profil Yang Po Han, Pebulutangkis Taiwan Lawan Minions di French Open 2022
-
Chef Seksi Vindy Lee, Setiap Tiga Jam Mandi, Setiap 30 Detik Cuci Tangan
-
Bicara Soal Kemungkinan Konfrontasi dengan China, Pemimpin Taiwan: Konflik Bersenjata Bukan Pilihan
-
Taiwan Sebenarnya Tak Ingin Perang dengan China, Tsai Ing-wen Serukan Dialog Rasional dan Setara
-
Warga China Boleh Liburan ke Luar Negeri, Asal Jangan ke Taiwan
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?