Suara.com - Presenter Najwa Shihab menilai saatg ini sedang berusaha lepas tangan dari kasus tragedi Kanjuruhan.
Mulanya, Najwa Shihab menuturkan bahwa tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh ketidakbecusan penyelenggara pertandingan dan kekerasan oleh aparat keamanan.
"Mari kita fokus minimal pada yang pertama dulu, ketidakbecusan penyelenggara pertandingan. Dalam hal ini bukan hanya sebatas panitia pelaksana menurutku," ungkap Najwa Shihab dalam tayangan kanal YouTubenya.
Diketahui, PSSI telah mengeluarkan investigasi tersendiri dan menyebut Panpel yang harus bertanggung jawab.
Menurut Najwa, Panpel yang dibentuk oleh PSSI memang ada tanggung jawabnya karena ditunjuk oleh klub. Namun hierarki Panpel berada paling bawah dalam struktur pengelolaan dan penyelenggaraan pertandingan.
Najwa mengatakan bahwa tanggung jawab utama ada pada pihak federasi, yakni PSSI.
"Tanggung jawab utama ya ada pada federasi, yang di statuta disebutkan clear mereka yang tujuannya mengatur, mengurusi, mengkoordinir penyelenggaraan pertandingan termasuk kompetisi," tutur Najwa.
Keputusan yang menyatakan bahwa Panpel menjadi pihak yang bertanggung jawab lantas dinilai sebagai upaya lepas tangan PSSI.
"Jadi menurutku apa yang sekarang kita lihat itu tuh upaya untuk lepas tangan," ungkap Najwa.
Baca Juga: Permintaan Orang Tua, Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi Pekan Depan
Najwa lalu menyindir para petinggi federasi sering kali mengambil credit prestasi para atlet. Akan tetapi, petinggi federasi akan menjorokkan pihak paling bawah ketika ada hal buruk.
Setelah itu, Najwa juga heran dengan pernyataan Ketum PSSI Iwan Bule yang mengatakan tragedi Kanjuruhan tak ada kaitannya dengan PSSI.
"Gimana caranya nggak ada kaitannya dengan PSSI. Inilah yang menurutku ya, hilangnya rasa malu dan miskinnya empati yang melanda para pemilik otoritas sepakbola kita menurutku itu sih," sindir Najwa.
Meskipun ada aturan yang mengikat soal tanggung jawab Panpel dalam tragedi, Najwa menilai memang sistem dan kebijakan yang diciptakan oleh PSSI yang menjadi masalah.
Sebab, Panpel maupun pihak hierarki di bawah tak mungkin untuk membuatnya.
"Kok bisa-bisanya gitu ya pengurus yang diberi tanggung jawab dan tujuannya mengatur penyelenggaraan sepakbola di tanah air merasa bilang itu tanggung jawabnya Panpel yang paling bawah. Udah putus urat malu, mana empati terhadap korban yang meninggal? Itu menurutku yang harus kita tuntut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Permintaan Orang Tua, Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi Pekan Depan
-
LPSK Ungkap Fakta, Tidak Ada Larangan Polisi Tembakkan Gas Air Mata: Kapolres Malang Tidak Mengetahui Aturan FIFA
-
PSSI dan PT LIB Bikin Mahfud Geram, DPR Segera Periksa Pihak-pihak Usut Tragedi Kanjuruhan
-
Asnawi Mangkualam Bela Ketua PSSI Iwan Bule Terbaik untuk PSSI, Netizen: Diam, Adik!
-
Kronologis Ancaman Shin Tae-yong Mundur dari Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?