Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui warga yang berunjuk rasa saat peresmian Flyover Ganefo, Mranggen, Kabupaten Demak, Kamis (13/10/2022). Para warga itu menuntut agar akses jalan ke desa yang berada di sekitar Flyover Ganefo dibuka kembali.
Saat itu ratusan warga dari desa di sekitar Flyover Ganefo sudah menunggu kedatangan Ganjar yang akan meresmikan Flyover Ganefo. Mereka berteriak sambil membentangkan poster berisi keluh kesah dan aspirasi mengenai akses jalan yang ditutup akibat pembangunan Flyover Ganefo.
Begitu turun dari mobil, Ganjar yang mengenakan beskap lengkap dan rompi langsung menghampiri para pengunjuk rasa. Saat berhadapan dengan pengunjuk rasa, Ganjar langsung bertanya siapa koordinatornya.
"Siapa koordinatornya?" ujar Ganjar.
Salah seorang warga yang mengenakan kaus polo warna biru langit dan bertopi bergambar banteng langsung mendekat kepada Ganjar. Dialog antara Ganjar dengan orang yang mengaku sebagai koordinator itu pun terjadi. Di tengah riuh rendah teriakan warga, Ganjar dengan sangat tenang meminta agar seluruh poster yang ada diturunkan dan digulung.
"Diturunkan, digulung semua posternya. Kalau tidak, saya tidak mau ngomong," kata Ganjar
Sebelumnya Ganjar sudah mendapatkan informasi mengenai pengunjuk rasa di acara peresmian Flyover Ganefo itu. Ia juga mengaku sudah tahu jika ada yang menggerakkan warga untuk datang dengan membawa poster. Itu juga dibuktikan ketika Ganjar berdialog dengan seorang ibu-ibu yang memegang poster.
"Bu, siapa yang nyuruh? Yang buat posternya tahu? Tidak tahu?" tanya Ganjar kepada seorang ibu-ibu yang justru tersenyum sambil menjabat tangan Ganjar.
Saat yang sama justru banyak warga yang juga melontarkan dukungan kepada Ganjar. Mulai dari ucapan selamat datang sampai menyuruh warga lain menurunkan poster-poster.
Ganjar saat dimintai tanggapan terkait aksi unjuk rasa itu mengatakan aksi tersebut hanya mengambil momentum kedatangannya untuk meresmikan Flyover Ganefo. Ia juga menyayangkan tidak adanya dialog sehingga terjadi miskomunikasi dan berujung pengerahan massa.
"Kita butuh dialog, kalau ada masalah sampaikan saja kepada Gubernur. Ini demo karena tidak komunikasi terus momennya diambil. Mbok ya ngomong sama saya, nanti saya urus," kata Ganjar.
Terkait persoalan yang menjadi tuntutan warga itu juga sudah dikomunikasikan oleh Ganjar kepada Kementerian Perhubungan dan PT KAI. Menurut Ganjar, setiap pembangunan pasti akan ada beberapa dampak, termasuk yang dikeluhkan oleh warga. Maka dari itu komunikasi intens dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI terus dilakukan guna melakukan mitigasi dan mencari solusi penyelesaian.
"Prosesnya kan mesti sampai menteri ya sudah, terus kalau cuma surat-suratan tidak bisa. Pasti akan ada kajiannya. Maka tadi saya sampaikan kepada warga nanti saya urus. Mana yang sifatnya administrasi, mana teknis. Nanti kita ajak komunikasi sehingga semuanya biar berjalan dengan baik. Nggak ada yang nggak bisa dirembug, pasti ada," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan Flyover Ganefo Mranggen itu dulu dibangun juga atas dasar permintaan masyarakat agar lalulintas di sekitar perlintasan kereta api itu tidak macet. Flyover sepanjang 780 meter itu dibangun menggunakan anggaran APBD senilai Rp 109 miliar.
"Flyover kan juga permintaan warga. Kalau dulu ini nggak dibangun ya kira-kira lebih sulit lagi transportasinya. Jadi ayo dijaga bersama dan semoga bisa bermanfaat untuk semua," kata Ganjar.
Berita Terkait
-
Hati-Hati Macet, 212 Kembali Gelar Rencana Demo pada Tanggal Ini
-
PDIP Usung Puan Maharani Sebagai Capres di Pemilu 2024, Pengamat: Tak Mungkin Calonkan Ganjar
-
CEK FAKTA: Benarkah Video Bernarasi 'Bercucur Air Mata, Ketum PSI Sakit Hati Dipermalukan Ganjar Pranowo?'
-
Elektabilitas Ganjar Jauh Ungguli Puan, Sekjen PDIP Hasto: Elektoral Bukan Pertimbangan Utama
-
Diadu di Survei, Intelektualitas Anies Jauh Lampaui Ganjar dan Prabowo
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf