Suara.com - Pembunuhan terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo Cs masih belum terang benderang.
Berbagai fakta dan cerita baru masih muncul di permukaan. Dalam hal ini, kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan bahwa ada informasi terbaru yang dilakukan dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.
Diketahui lokasi penembakan Brigadir J dilaporkan di rumah dinas Duren Tiga, namun kuasa hukum menduga ada yang terjadi sebelum penembakan yakni di rumah Saguling.
Pasalnya menurut Kamaruddin, adik dari Brigadir J sempat menuju rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, namun dihalang-halangi oleh ajudannya.
"Jadi adik almarhum ini seperti sudah firasat bahwa abangnya bakal dibunuh atau dibantai," ujar Kamaruddin dalam wawancara di Uya Kuya TV.
Adik Brigadir J disebutkan langsung datang ke rumah Saguling, namun tak seperti biasa dia malah dihalangi oleh ajudan mantan Kadiv Propam itu.
Padahal adik Brigadir J memiliki kedekatan dengan kaluarga Sambo semenjak kakaknya menjadi ajudan.
"Dia pulang kerja datang ke situ, tapi dicegat oleh Daden dan Romy [ajudan Ferdy sambo] adapun peran Daden adalah menggeledah badan adik mendiang," kata Kamaruddin.
"Adiknya ini sebelumnya enggak pernah digeledah karena sudah seperti keluarga," tambahnya.
Kemduian agar tak masuk ke rumah Saguling, salah satu ajudan menyebutkan bahwa adik Brigadir J yang juga seorang poisi disuruh menghadap ke Provos. Hal ini yang akhirnya membuat adik Brigadir J tak jadi masuk ke rumah Saguling.
Kamrudidin tak memastikan apakah Brigadir J sudah dibunuh atau belum saat sang adik datang.
"Bisa sudah bisa belum karena itu menjelang maghrib, bisa jadi lagi proses penyiksaan," ujar Kamaruddin.
Kendati tak meastikan sudah dibunuh atau belum, kamaruddin menceritakan bahwa adik Brigadir J sempat melihat satpam rumah memberihkan lantai rumah dengan banyak air.
"Ketika dia dihalangi masuk ke rumah ada seorang satpam sipil sedang mencuci rumah itu menyirami dengan air yang banyak," ungkap Kamaruddin.
"Iru mengilangkan darah atau apa, kalau ini yang terjadi berarti pembunuhan bukan di Duren Tiga. Pertanyaannya kalau pebunuhan itu di rumah Duren Tiga, mengapa ajudan ini menghalangi masuk, ada apa di dalam dan mengapa satpam mencuci rumah itu."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh