Suara.com - Munculnya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak membuat warganet di media sosial banyak yang mempertanyakan kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tak terkecuali Penny K. Lukito selaku Kepala BPOM yang turut disorot oleh mereka.
BPOM dinilai mereka berperan penting dalam pengawasan obat-obatan termasuk yang diduga memicu terjadinya kasus gagal ginjal akut. Atas dasar ini, tak sedikit dari mereka yang meminta Penny mundur.
Lantas, seperti apa profil dari Kepala BPOM Penny K. Lukito? Berikut informasi selengkapnya.
Profil Penny K. Lukito
Pemilik nama lengkap Penny Kusumastuti Lukito ini lahir di Jakarta pada 9 November 1963. Ia adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sejak 2016. Ia diketahui menjadi Kepala BPOM pertama yang dilantik langsung oleh presiden di Istana Negara.
Penny merupakan lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988. Ia kemudian melanjutkan studi di Massachusetts Institute of Techonology (MIT), Amerika Serikat dan menerima gelar Master in City Planning (MCP) pada 1994.
Setelah itu, Penny juga mengenyam pendidikan S3 Major Teknik Lingkungan dan Minor di Urban and Regional Planning di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Ia lulus pada tahun 2000.
Penny menikah dengan Firdaus Ali dan dikaruniai empat orang anak. Di sisi lain, atas pengabdiannya kepada negara, ia menerima penghargaan SATYA LENCANA WIRAKARYA pada tahun 2006, SATYA LENCANA KARYA XX tahun 2011, dan SATYA LENCANA KARYA XXX TAHUN di tahun 2020.
Karier Penny K. Lukito
Baca Juga: Wadpadai Gejala Utama Gagal Ginjal Akut, Ternyata Bukan Batuk Pilek!
Sebelum menduduki posisi Kepala BPOM, Penny pernah menjadi ASN BAPPENAS periode 2013-2016. Di awal kariernya pasca menerima gelar doktor, ia menjabat Kepala Bagian Penataan Ruang pada Direktorat Penataan Ruang, Pertahanan, dan Lingkungan Hidup BAPPENAS.
Kemudian, di tahun 2001-2002, Penny menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Lingkungan Hidup. Selanjutnya, ia terpilih untuk mengemban posisi Direktur Perkotaan dan Perdesaan pada tahun 2002-2005 di Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS.
Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan juga sempat dijabat Penny pada 2005-2007. Tepatnya pada Inspektorat Utama BAPPENAS. Lanjut, dirinya menjadi Direktur Lingkungan Hidup tahun 2007-2008 di Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, BAPPENAS.
Terakhir sebelum aktif sebagai ASN, Penny menduduki posisi Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, BAPPENAS pada tahun 2008-2011.
Adapun terkait kinerjanya yang disorot publik usai gagal ginjal akut muncul dan menyerang anak-anak, hingga saat ini, baik Penny maupun pihak BPOM masih belum memberikan tanggapan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Tag
Berita Terkait
-
Wadpadai Gejala Utama Gagal Ginjal Akut, Ternyata Bukan Batuk Pilek!
-
Langkah Dinkes Karawang Soal Larangan Obat Sirop
-
Lima Pasien Gagal Ginjal Akut di Kepri Meninggal, Satu Jalani Perawatan Intensif
-
Obat Sirup Picu Gangguan Ginjal Akut, DPR Dorong Pemerintah Lakukan Investigasi
-
Polres Mamuju Larang Obat Sirop Dijual di Apotek
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD