Suara.com - Presiden Joko Widodo menjamu Perdana Menteri Palestina, Mohammad IM Shtayyeh, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/10/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Shtayyeh menanam pohon di belakang Istana sebagai lambang persahabatan negara.
Presiden Jokowi mengajak PM Shtayyeh untuk menanam pohon Meranti atau Shorea leprosula di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor yang juga menjadi lokasi tempat penanaman pohon para kepala negara lain yang berkunjung di Indonesia.
"Thank you so much, this is the tree of Jerusalem in the heart of Indonesia. Thank you Mr President for making this happened. Barakallah, (Terima kasih banyak, ini adalah pohon Yerusalem yang menyimbolkan hati bangsa Indonesia, terima kasih Pak Presiden karena membuat hal ini terjadi)," kata PM Palestina Mohammad IM Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin dikutip ANTARA.
Selepas penanaman pohon bersama, Presiden Jokowi dan PM Mohammad IM Shtayyeh menuju veranda untuk berbincang sejenak sebelum menggelar pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing negara.
"Selamat datang di Jakarta Yang Mulia PM Shtayyeh dan senang bisa bertemu kembali setelah pertemuan kita di Glasgow, Palestina adalah sahabat dekat Indonesia," ungkap Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral.
Menurut Presiden Jokowi, Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
"Indonesia juga secara konsisten terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dan saya berharap kunjungan yang mulia dapat semakin memperkokoh hubungan yang sudah baik ini. Saya percayakan yang mulia untuk menyampaikan sambutan pembuka," ujar Presiden.
Usai pertemuan bilateral, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kemudian melakukan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai. Rangkaian penyambutan resmi ini pun diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan bagi PM Shtayyeh di Ruang Garuda.
Baca Juga: Diajak Jokowi Tanam Pohon Meranti di Istana Bogor, PM Palestina: Barakallah
Diketahui Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang hingga kini belum merdeka karena pendudukan Israel.
Secara bilateral, Palestina terus berupaya untuk menggalang pengakuan dari berbagai negara. Hingga 14 September 2015, tercatat 136 negara dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara.
Dunia internasional hingga saat ini terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel yang berdasarkan utamanya pada prinsip "two-state solution", sebagaimana dimandatkan dalam berbagai resolusi Majelis Umum (MU) dan Dewan Keamanan (DK) PBB.
Namun, berbagai tantangan semakin menghadang perjalanan proses perdamaian di antara keduanya, milsanya, keputusan AS pada 6 Desember 2017 untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan diikuti dengan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei 2018.
Indonesia konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina, termasuk mendorong berdirinya negara Palestina di bawah prinsip "two-state solution" termasuk dalam penyelenggaraan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada April 2015 yang menyepakati Declaration on Palestine untuk menggarisbawahi dukungan negara-negara Asia dan Afrika terhadap perjuangan bangsa Palestina memperoleh kemerdekaannya dan upaya menciptakan two-state solution.
Indonesia juga memberikan bantuan berupa pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi 1.257 warga Palestina di bidang infrastruktur, teknologi, informasi, pariwisata, "light manufacturing" dan pertanian senilai 1,5 juta dolar AS bagi warga Palestina di bawah kerangka the Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) dan bantuan sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan "Indonesian Cardiac Center" di RS As-Shifa di Gaza.
Berita Terkait
-
Diajak Jokowi Tanam Pohon Meranti di Istana Bogor, PM Palestina: Barakallah
-
Iwan Bule Sesumbar Transformasi Sepak Bola Indonesia Jadi Model Percontohan untuk Negara Lain
-
Banyak Foto Kucing, Akun Instagram Kaesang Pangarep Diberondong Banyak Pertanyaan
-
Bertemu di HUT Golkar, Jokowi Enggan Balas Pelukan Surya Paloh, NasDem: Bukan Pertama Kali Terjadi
-
Ajak Move On dari Pandemi, Seribu Wajah Tokoh Indonesia Bakal Dilukis dalam Waktu Satu Jam
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat