Suara.com - Partai Nasional Demokrat (NasDem) memang belakangan menjadi partai yang santer start dalam mengusung nama-nama calon presiden (capres) 2024.
Sebelum resmi mengusung Anies Baswedan yang dideklarasikan pada 1 Oktober, NasDem juga sempat menyebut nama lain seperti Ganjar Pranowo.
Dalam Rakernas NasDem pada Juni lalu, NasDem merekomendasikan tiga nama, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo sebagai capres.
Namun keputusan NasDem pada Oktober berakhir pada sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam hal ini, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi menyebutkan ada berbagai pertimbangan NasDem yang akhirnya memilih Anies.
"Mas Ganjar, Mas Anies itu menjadi pilihan NasDem itu pendukungnya banyak, termasuk Pak Andika, tapi akhirnya kan harus milih satu," ungkap Gus Choi dalam perbincangan yang di kanal YouTube Total Politik.
"Ketika milih Anies karena dari sekian yang merespons itu Anies, Mas Ganjar karena terpaku pada partainya, setia pada partainya kita tidak pada saat harus menampilkan yang paling siap adalah Mas Anies," imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Choi menyebutkan bahwa jika suatu saat Ganjar diusung oleh partai lain, NasDem akan bersaing dengan sehat.
"Artinya ketika Mas Ganjar diusung oleh siapa, kita tidak akan memusihi, tidak akan mencari kesalahan, kita ingin tampil berkompetisi secara fair, karena masing-masing ini sudah pernah kita usung."
Baca Juga: Profil FX Rudy, Eks Wali Kota Surakarta Dipanggil PDIP Buntut Dukung Ganjar Nyapres
Ganjar Jadi Selera Jokowi?
Gus Choi dalam acara yang sama menyebutkan bahwa NasDem dan Presiden Jokowi memang memiliki selera berbeda untuk capres 2024.
Jika NasDem sudah mantap mengusung Anies, Gus Choi menyebut bahwa Jokowi condong mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Presiden Jokowi sebagai presiden yang mau berakhir jabatannya dua tahun ke depan selalu dia ada pikiran ingin suksesi dan dia punya subjektif, subektif dia [Jokowi] dalam konteks pemilihan presiden dia ingin kira-kira Ganjar," ujar Gus Choi.
"Kami juga memahami Pak Jokowi akan memaklumi ketika partai lain atau NasDem punya selera lain, itu soal selera jadi bukan soal substansi," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?