Suara.com - Adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Bripda Mahareza Rizky Hutabarat, mengaku dihalang-halangi oleh seorang polisi berpangkat Kombes saat ingin melihat jenazah kakaknya untuk terakhir kalinya.
Empat kali Reza meminta agar dirinya bisa memakaikan pakaian untuk kakaknya terakhir kalinya, empat kali pula dirinya mendapatkan penolakan dari sosok Kombes tersebut.
Kesaksian ini dilontarkan oleh Reza saat menjadi narasumber dalam acara yang tayang di kanal YouTube KOMPASTV pada Kamis (27/10/22).
Saat kejadian, pihak forensik sedang melakukan otopsi jenazah Brigadir J. Saat itu pula Reza mendatangi ruang otopsi dan meminta izin agar dirinya bisa memakaikan seragam Yosua untuk terakhir kalinya.
"Waktu itu saya bertanya sama Kombes yang menepuk bahu dokter forensik, 'Izin komandan apakah saya boleh memakaikan pakaian almarhum yang terakhir kalinya'," ujar Reza.
Sosok Kombes tersebut lantas meminta agar Reza menunggu.
Berungkali dirinya meminta izin agar bisa masuk ke ruang otopsi, namun tak diizinkan.
Harapan untuk bisa memakaikan pakaian kepada jenazah kakaknya pun pupus. Namun, ia tak patah arang dan meminta agar dirinya bisa mengangkat jenazah kakaknya ke dalam peti.
Lagi-lagi dirinya mendapatkan penolakan. Bahkan di depan ruang otopsi sampai dijaga oleh empat orang agar Reza tidak bisa menerobos masuk.
"Izin komandan saya boleh nggak yang terakhir kali ini aja, ngangkat jenazah abang saya ke dalam peti, buat yang terakhir kali," kata Reza kepada sosok Kombes.
"Langsung dijaga sama anggota, dua di luar, dua di dalam. Nahan pintu supaya saya nggak dobrak," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ngenes, Sosok Ini Ditelpon Ferdy Sambo, Ujung-ujungnya Dibohongi dan Disuruh Angkat Jenazah Brigadir J: Itu Siapa Jenderal?
-
Banyak Polisi saat CCTV Kasus Brigadir J di Duren Tiga Diganti, Ipda Munafri Ngaku Degdegan Dikira Ada Teroris
-
Saling Bantah, Ini Beda Pernyataan Acay dan Hendra Kurniawan
-
Siapa Saja 10 Saksi yang Dihadirkan dalam Sidang Hendra Kurniawan?
-
Pakar Hukum Pidana Ragukan Pengakuan Bharada E Atas Keterpaksaan dalam Penembakan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram