Namun Philippines ini sangat kecil dibandingkan dengan Amerika yang mempunyai nilai besar.
"Kalau di kita, untuk menutup produksi satu episode itu 1000 sampai 2000 dolar, karena kita negara yang dijajah, kita juga tidak bisa membeli angka-angka, karena daya beli kita kecil, dibandingkan dengan negara penjajah," jelasnya.
Dia menuturkan, bahwa monetisasi atau penguangan adalah proses mengubah apapun menjadi alat pembayaran yang sah. Ini adalah cara halus untuk berbicara tentang bagaimana manusia dapat membuat sesuatu yang dapat dikomersialkan.
"Tergantung dari kita, membagikan dan melihat masalah ini, kalau nilai pendite oleh orang barat, kita harus framing. Tapi, kita sisihkan dulu yang tidak mendengar kita, karena ini mempengaruhi," tuturnya.
"Saat ini dari 79 persen pendengar, itu mengingat merk podcas hanya 11 persen tidak berusaha mendengar iklan. Kita yang lakukan berkomunikasi dengan mitra, karena kita membuat dampak besar jangka panjang disini konversinya. Tapi intinya Podcast itu memperdalam hubungan kita dengan orang-orang lama dan baru," jelasnya.
Sementara itu, La Rane Halfied selaku dari Suarane mengatakan, bahwa di Indonesia ini Podcast sangat banyak dan mempunyai pengaruh besar.
Namun kata dia, dari segi pengaruh cukup besar karena pengguna banyak, tentu dari cara bisnis sangat sulit, ini tentunya menjadi pekerjaan bersama kita dalam pembahasan di LMS 2022 ini.
"Bagaimana podcast itu bekerja? orang selalu bertanya soal Podcast Dedi Corbuzier dan Podcast Paling Soleh bagaimana caranya bisa seperti mereka? intinya dengan cara konsisten kita terhadap konten kita dengan konten yang berkualitas," katanya.
Untuk diketahui kata dia, pendengaran podcast di Indonesia itu aktif sebanyak 94 persen dengan mengkonsumsi podcast sambil beraktifitas (pekerjaan di rumah, mengemudi, olahraga dan belanja dan lain-lain).
Baca Juga: Local Media Summit 2022 Bergulir, Langkah Besar Media Lokal Kembangkan Bisnis di Era Digital
"Bahkan, Indonesia saat ini di peringkat kedua pendengar terbanyak di Dunia, yang pertama Brazil jadi ini sangat banyak peluang untuk kita," imbuhnya.
Dia menjelaskan, bahwa Penikmat Podcast di Indonesia jika di presentasikan dalam kategori yakni, Laki laki 69,5. Perempuan 28,2. Tidak menjawab ada 2,3 persen.
Sedangkan, usia kurang dari 15 tahun 1,2 persen, 16-20 tahun 9,2 persen, 21-25 39,3 persen, 26-30 tahun 18,5b persen, 31-35 tahun 10,4 persen, 36-35 tahun, 5,2 persen, 41-45 tahun 7,5 persen, lebih dari 45 tahun 8,9 persen.
"Untuk pendengar, Malam di atas 20.00 WIB 41 persen, sore 15.00-20.00 WIB 19.2 persen, Siang 10.00-15.00 WIB 18 persen, pagi 06.00-10.00 WIB 21,5 persen. Di jalan kendaraan pribadi ada 16,9 persen, ditepat kegiatan kantor dan lain lain ada 12,8 persen, di jalan angkuta umum ada 11 persen, lail-lain 8,7 persen dan di rumah 50,7 persen," jelasnya.
Sedangkan kata dia, ada lima Genre populer, mulai dari remaja, horor, komedi, chat shows, audio drama atau story telling. Tentu, ini bisa membantu soal pembuatan konten awal.
"Untuk Platform sportify masih mendominasi sebagai platform yang paling banyak digunakan pendengar, untuk noic perlahan tapi pasti mulai meraih popularitas," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Gebrakan Ultah ke-6, Podcast Ancur Siap 'Invasi' Dunia Animasi Lewat Proyek Pasukan Hampa Udara!
-
LMS 2025, Unilever: Media Lokal Jadi Jembatan Informasi Perusahaan untuk Jangkau Pemahaman Konsumen
-
Habib Umar bin Hafidz Ternyata Mau Tampil di Podcast Deddy Corbuzier atas Inisiatif Sendiri
-
Cuma Tidur 2 Jam, Deddy Corbuzier Gugup Sambut Habib Umar bin Hafidz
-
VinFast Gandeng Media Lokal: Edukasi Green Future Jadi Prioritas!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri