“Hari ini tepat dua bulan meninggalnya Azea, jadi tadi kami pergi berziarah ke makamnya,” sambungnya.
Nadira Azea Almaira, anak semata wayang Ms Maulani, adalah satu di antara 141 anak Indonesia yang meninggal dunia sepanjang tahun ini karena gagal ginjal akut.
Usianya baru 17 bulan.
Agustina mengatakan, semuanya berawal saat Azea demam pada 10 Agustus lalu.
Ia kemudian membawanya ke Puskesmas.
“Di sana ia diberi paracetamol sirop dan dicek darahnya, jaga-jaga jika terjangkit demam berdarah atau typhus. Tapi semua hasil cek darahnya normal, jadi saya enggak khawatir.”
Ia juga mengikuti saran dokter yang memperbolehkannya memberi sirop paracetamol setiap 4 jam, maksimal selama 2 kali 24 jam. Azea pun berangsur pulih.
Namun, enam hari kemudian Azea kembali demam tinggi, kali ini disertai dengan tidak buang air kecil meski minumnya masih normal.
Agustina segera membawanya ke rumah sakit, namun petugas yang memeriksa mengatakan anaknya hanya demam biasa dan menyuruhnya pulang.
Baca Juga: Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut, Orang Tua Harus Rutin Cek Popok Balita
Hal yang sama terulang lagi. Demamnya turun sejenak, lalu kembali naik.
“Saya ke rumah sakit lagi soalnya dia demam tinggi, kaki dan tangannya udah dingin, dan dia belum juga buang air kecil, saya lihat bibirnya biru.”
Namun karena merasa rumah sakit pertama tidak cepat tanggap menangani kondisi putri kecilnya, Agustina berinisiatif mencari rumah sakit lain, tapi kebanyakan penuh.
“Baru di rumah sakit yang keenam Azea dapat tempat dan ditangani dengan serius, kemudian dirujuk ke rumah sakit besar dengan fasilitas PICU.”
Setelah delapan hari dirawat, lima hari di antaranya menggunakan ventilator, Azea akhirnya meninggal dunia.
“Hati saya hancur, saya hanya bisa mendekapnya 17 bulan saja setelah penantian panjang kami bisa punya anak,” tutur Ms Maulani yang baru hamil Azea pada tahun ketujuh pernikahannya.
Berita Terkait
-
Genap Setahun Kasus Gagal Ginjal Akut: Orangtua Korban Akui Masih Diabaikan Pemerintah
-
Sempat Heboh Cemaran Etilen Glikol, Begini Pertimbangan Caca Tengker Pilih Obat Untuk Anak
-
Cegah Kematian karena Gangguan Ginjal Akut, IDAI Minta Orang Tua Catat dan Simpan Obat yang Dipakai untuk Anak
-
IDAI Minta Orang Tua Tak Perlu Ragu Lagi Pakai Obat Sirup, Sudah Pasti Aman dari Gangguan Ginjal Akut?
-
Gagal Ginjal Akut Anak: Sri Rubiyanti hingga Kini Masih Mencari Keadilan di Meja Hijau
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit