Suara.com - Ramai menjadi perbincangan Bos Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, Henry Surya dan juga June Indria yang disebut telah melakukan penipuan terbesar di Tanah Air. Bahkan, kerugian akibat kasus ini bahkan mencapai Rp 106 triliun.
Kerugian dengan jumlah fantastis atas skandal Indosurya tersebut kabarnya membuat banyak korban mengalami stres dan meninggal dunia.
Diketahui, kini Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus Indosurya menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya untuk menyita berbagai aset-aset yang memiliki kaitan dengan Indosurya.
Sejauh ini, jaksa sudah mengajukan sebanyak 300 penyitaan aset dalam kasus skandal Indosurya. Bahkan kabarnya, permohonan penyitaan tersebut sudah diajukan oleh jaksa sejak satu bulan yang lalu.
Adapun penyitaan 300 aset tersebut sudah dikabulkan. Pihak JPU pun akan melanjutkan ke pengajuan penyitaan dengan total Rp 40 triliun. Permohonan penyitaan aset tersebut rencananya akan dimasukkan pada hari ini, Jumat (28/10/2022).
Sementara itu, aset yang sudah disita oleh JPU hingga sekarang sebanyak Rp 2,5 triliun. Permohonan penyitaan tersebut diajukan setelah mendapatkan bukti tambahan.
Pimpinan KSP Indosurya, yaitu Henry Surya dan juga June Indria pun didakwa beberapa pasal, di antaranya yaitu:
Pasal 46 ayat (1) UU No 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Lalu Pasal 378 KUHP Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Atau Pasal 372 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU TPPU atau pasal 4 juncto Pasal 10 UU TPPU.
Baca Juga: Kejari Jakbar Sita Puluhan Mobil Mewah dan 36 Aset Tanah dalam Kasus Investasi Bodong KSP Indosurya
KSP yang dipimpin oleh Henry Surya dan June Indria yang telah ditetapkan sebagai tersangka diduga mengumpulkan dana ilegal yang mencapai Rpp 106 triliun.
Berdasarkan keterangan yang beredar, korban yang diketahui kurang lebih 23 ribu orang ini mengalami banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh skandal KSP Indosurya.
Kabarnya, tidak sedikit dari mereka yang menjadi gila, bahkan sampai meninggal karena stres dengan kerugian yang mereka alami.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung (Jampidum Kejagung), Fadil Zumhana menjelaskan, bahwa jumlah kerugian yang dialami oleh warga karena kasus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya mencapai Rp 106 triliun.
Jumlah itu disebutkan menjadi kasus penipuan paling besar sepanjang sejarah.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Kejari Jakbar Sita Puluhan Mobil Mewah dan 36 Aset Tanah dalam Kasus Investasi Bodong KSP Indosurya
-
Kasus Investasi Bodong KSP Indosurya, Kejari Jakbar Sita Puluhan Mobil Mewah dan 36 Aset Tanah di Jabodetabek
-
Transaksi Astra Financial Tembus Rp 2 Triliun dalam Pentas GIIAS 2022 di Tiga Kota Besar Tanah Air
-
Penipuan Terbesar di Indonesia KSP Indosurya: Rp103 Triliun Uang Artis dan 23 Ribu Nasabah Melayang
-
Wow! Uang Senilai Rp 14 Triliun Masuk ke Rekening Honorer
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti