Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit bercerita mengenai masalah demi masalah yang terjadi di institusi yang dipimpinnya, khususnya soal kasus Ferdy Sambo sampai saat ini masih menyita perhatian publik.
Sigit mengamini bahwa citra polri belakangan di mata masyarakat kembali buruk. Publik mulai kehilangan kepercayaan polisi.
"Muncul peristiwa FS (Ferdy Sambo) berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan publik ," katanya dalam tayangan dari Kanal Youtube tvOneNews dikitip pada Sabtu, (29/10/2022).
Kapolri Sigit bercerita, di awal kepemimpinannya, Sigit turun ke lapangan bertemu masyarakat untuk mencari tahu hal apa saja yang dikeluhkan mereka terhadap polri.
Sehingga, polri bisa berbenah diri agar dapat melaksanakan tugas-tugas pokoknya.
Polisi yang melindungi, mengayomi sampai dengan memberikan layanan penegakan hukum tegas tapi humanis.
Satu setengah tahun hal tersebut sudah berjalan baik. citra polri naik meski tidak signifikan.
Namun tiba-tiba tingkat kepercayaan publik yang sudah dibangun tersebut, turun karena kasus Sambo Cs.
Hal ini tentu jadi pukulan berat bagi polri utamanya Sigit sendiri sebagai bapaknya polisi.
Baca Juga: Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Kanjuruhan, Polisi Sebut Akan Dijerat Pasal Ini
Masalah demi masalah kian terjadi. Tak hanya kasus Sambo, Kapolri Listyo Sigit juga harus menghadapi masalah besar lainnya yaitu tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa sampai dengan Kapolda Jawa Timur terlibat kasus narkoba.
Bukan hal mudah bagi Sigit untuk menghadapi cobaan tersebut. Tidak hanya Sigit tapi semua anggota polri ikut juga terpukul.
Sigit berharap dengan adanya masalah-masalah ini, semua anggota dapat memetik pelajaran dan mengubah kebiasan buruk.
Karena Sigit tak akan segan-segan memberikan tindakan tegas tanpa pandang bulu terhadap siapapun.
Ia juga tak menutup mata jika masih banyak anggota polisi yang berbuat baik.
"400 ribu lebih anggota kita yang bekerja keras hanya gara-gara kasus ini tentunya berdampak besar," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
KPK 'Obok-obok' Tiga Lokasi, Buru Bukti Fee Proyek Bupati Lampung Tengah
-
Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat