Suara.com - Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dianggap cerdik dan menguasai hukum. Untuk itu, pendidikannya mulai disorot publik dan ternyata ia memiliki tiga gelar akademik. Apa saja?
Sebelum itu, di ruang lingkup kepolisian sendiri, Sambo tergolong memiliki pangkat tinggi, yakni Inspektur Jenderal atau Irjen. Kemudian jabatan terakhir yang diembannya sebelum dinonaktifkan adalah Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam Polri).
Tak hanya pangkat dan jabatan tinggi di kepolisian, Ferdy Sambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1994. Ia bahkan memiliki tiga gelar akademik, yakni Sarjana Hukum (S.H.), Sarjana Ilmu Kepolisian (S.I.K.), dan Magister Hukum (M.H.).
Meski begitu, masih belum diketahui universitas mana saja yang menjadi tempat mengenyam pendidikan Ferdy Sambo. Hingga saat ini, hanya informasi mengenai gelar akademiknya yang bisa ditemukan.
Sarjana Hukum diberikan kepada mahasiswa di tingkat strata satu atau S1. Secara umum, gelar ini dapat diperoleh dengan masa tempuh pendidikan selama empat tahun meski dalam beberapa kasus bisa diperoleh dalam waktu 3,5 tahun saja.
Melihat dirinya yang merupakan lulusan fakultas hukum, tidak heran jika Ferdy Sambo tampak menguasai persidangan. Di antaranya, menggunakan kata maaf secara hukum dan konsisten melakukannya di hadapan publik. Adapun hal ini disampaikan oleh pakar mikro ekspresi Kirdi Putra dalam acara bincang bersama Uya Kuya.
Sementara itu, Sarjana Ilmu Kepolisian umumnya diperoleh dari Akademi Kepolisian (Akpol). Pendidikan untuk gelar ini biasanya ditempuh selama empat tahun dan alumnusnya akan menerima gelar S.I.K.
Para lulusan itu juga diberi pangkat Inspektur Polisi Dua atau Ipda. Dalam ilmu kepolisian di Akpol pun terdapat jenjang strata dua (S2) atau program lanjutan yang dinamai Program Studi Magister Kajian Ilmu Kepolisian (KIK).
Terakhir, ada Magister Hukum yang dimiliki oleh Ferdy Sambo diterimanya setelah menyelesaikan pendidikan jenjang S2. Untuk memperoleh gelar ini mahasiswa biasanya akan diminta membuat karya ilmiah atau tesis.
Baca Juga: Tangisan vs Terpaksa, Beda Permintaan Maaf Sambo ke Ajudan dan Keluarga Yosua
Terkini, Ferdy Sambo menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan mantan ajudannya, Brigadir J. Ia kembali ke persidangan pada Selasa (8/11/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Drama ini tampaknya belum ada titik terang, karena sejumlah saksi yang dihadirkan banyak memberikan keterangan tidak jelas.
Adapun Brigadir J tewas usai tertembak pada 8 Juli 2022 lalu di rumah dinas Ferdy Sambo yang berlokasi di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sebelumnya Sambo tidak mengakui perbuatannya dengan menyusun skenario yang melibatkan sejumlah pihak.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Tangisan vs Terpaksa, Beda Permintaan Maaf Sambo ke Ajudan dan Keluarga Yosua
-
Agar Tak Saling Menguping di Sidang, Pemeriksaan Kuat Maruf-Ricky Rizal dengan PRT Susi dkk Dipisah
-
Ferdy Sambo Mengaku Tak Terlibat Judi Online, Kamaruddin Simanjuntak: Berbohong
-
'Capek Semua Kita', Kata Hakim Usai Salah Sebut Nama Putri Candrawathi Jadi Susi ART Ferdy Sambo
-
Kena Mental! Penasihat Hukum Kuat Ma'ruf Disemprot Gegara Komentari Anting Saksi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?