Suara.com - Ada perbedaan ekspresi dari permintaan maaf yang diucapkan Ferdy Sambo kepada eks ajudannya dan keluarga Brigadir J. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022), Sambo tampak tulus saat meminta maaf kepada mantan anak buahnya.
Ia merasa bersalah lantaran para ajudannya tersebut turut menerima dampak akibat kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Terlebih, Prayogi Ikatara Wikaton atau Yogi disebutnya sampai membatalkan pernikahan.
Hal tersebut disampaikan Ferdy Sambo dihadapan ketiga mantan ajudannya, yakni Yogi, Daden Miftahul Haq dan Adzan Romer saat bersaksi. Dengan mata, berkaca-kaca Sambo mengatakan para ajudannya itu sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
"Saya ingin sampaikan permohonan maaf kepada mereka. Karena saya sudah menganggap mereka sebagai anak-anak saya, karena ada peristiwa ini mereka harus diproses. Dan bahkan si Yogi harus membatalkan pernikahan," ujar Ferdy Sambo.
Namun, permintaan maaf Ferdy Sambo kepada keluarga Brigadir J dianggap tidak tulus dan terpaksa dilakukan demi mencari simpati. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan.
"Permintaan maaf dari para terdakwa dilakukannya karena terpaksa dan ingin mendapatkan simpati dari keluarga korban, masyarakat dan juga hakim agar mendapatkan vonis yang ringan," kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Edi kemudian berharap hakim dapat melihat permintaan maaf yang dilakukan oleh para terdakwa dengan tulus atau terpaksa agar divonis lebih ringan. Ia percaya hakim akan adil.
"Kita percaya, hakim memiliki hati nurani dan akan memberikan rasa adil atas perbuatan mereka membunuh Brigadir Yosua," katanya.
Dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022), Ferdy Sambo mengatakan siap bertanggung jawab dan mengaku telah berbuat salah. Ia juga menyatakan penyesalannya dan memohon maaf karena tidak dapat mengontrol emosi.
Baca Juga: Agar Tak Saling Menguping di Sidang, Pemeriksaan Kuat Maruf-Ricky Rizal dengan PRT Susi dkk Dipisah
"Saya yakini saya berbuat salah. Saya akan bertanggung jawab," kata Ferdy Sambo di hadapan orang tua Yosua.
Putri Candrawathi juga menyampaikan permintaan maaf di hadapan orang tua Brigadir J. Ia juga mendoakan mendiang menerima tempat terbaik dan mengaku siap menjalankan persidangan dengan ikhlas.
"Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf untuk ibunda Yosua beserta keluarga atas peristiwa ini," kata Putri.
"Semoga almarhum (Yosua) diberikan tempat yang terbaik oleh Tuhan yang maha kuasa," imbuhnya.
Adapun ekspresi wajah Ferdy Sambo saat sidang itu menurut pakar mikro ekspresi Kirdi Putra, tampak sakit dan kesal. Hal ini diungkapkannya dalam program bincang bersama Uya Kuya. Ia juga menyebut beberapa kali Sambo menunjukkan ekspresi yang tidak nyaman dan tidak senang.
Saat menyampaikan permohonan maaf pada keluarga Yosua, Kirdi melihat bahwa Ferdy Sambo tidak tulus dan kalimat yang dilontarkan hanya berbahasa hukum. Ia menyebut Sambo cerdik berkonsisten.
Berita Terkait
-
Agar Tak Saling Menguping di Sidang, Pemeriksaan Kuat Maruf-Ricky Rizal dengan PRT Susi dkk Dipisah
-
Ferdy Sambo Mengaku Tak Terlibat Judi Online, Kamaruddin Simanjuntak: Berbohong
-
'Capek Semua Kita', Kata Hakim Usai Salah Sebut Nama Putri Candrawathi Jadi Susi ART Ferdy Sambo
-
Kena Mental! Penasihat Hukum Kuat Ma'ruf Disemprot Gegara Komentari Anting Saksi
-
Ada Grup WhatsApp "Anak Buah Sambo", Tapi Susi Tidak Ikut
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai