Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memang sering kali berdialog di media sosial.
Terbaru, Mahfud MD bercuit soal para penegak hukum yang berbelok arah membela koruptor atau penjahat.
Mahfud menyebutkan bahwa orang yang memiliki power sering kali mempermainkan hukum. Hal ini yang menurut dia membuat para penegak hukum sering kali berbelok arah membela tersangka koruptor dan penjahat.
"Kadang kita bingung dengan situasi sekarang. Banyak pejuang hukum yang dulu bergandengan dengan kita untuk menegakkan hukum," tulis Mahfud MD.
"Tapi tiba-tiba kita ditinggal berbelok karena mereka yang memilih untuk membela tersangaka koruptor dan penjahat dengan alasan demi HAM dan keadilan. Di lapangan mereka mencari menang bukan mencari benar," imbuhnya.
Cuitan Mahfud MD soal penegak hukum berbelok membela penjahat itu kemudian mendapatkan respons dari warganet.
"Mau tanya pak Mahfud, kira-kira uang bayaran untuk para pengacara pembela koruptor dan penjahat itu halal apa haram ya? Kan uda jelas salah tapi masih di bela," tilis warganet.
Menaggapi hal tersebut, Mahfud MD menyatakan bahwa sesuatu yang dimulai dengan haram maka hukumnya haram untuk dimakan.
"Haral, halam. Dalilnya ini: sesuatu yang diperoleh secara haram dan atau dengan tujuan haram maka haram hukumnya untuk dimakan," tulis Mahfud MD.
"Kalau itu dimakan akan menjadi racun yang merusak hidup keluarga dan anak cucu," imbuhnya.
Balasan Mahfud MD tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Kalau pejabat tidak adil, hukum disuarakan hanya berdasarkan kepentingan, pribadi, kelompok, atau hanya karena kebencian. Gajinya halal tidak prof?" komentar warganet.
"Jangankan yang haram, makan uang halal saja haram hukumnya, prof," imbuh warganet lain.
"Harusnya nanya sama ustad bukan menteri," tambah lainnya.
"Jangan tanya sama orang yang bukan ahlinya," tulis warganet di kolom komentar.
Berita Terkait
-
Profil Tokoh Jabar KH. Ahmad Sanusi Yang Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional
-
Bahas Dajal! Bebas dari Penjara, Nikita Mirzani Berencana Umrah
-
Isu Perang Bintang, Dua Mantan Kapolri Tito Karnavian dan Idham Aziz Jadi Sumber Masalah Bobroknya Sistem Internal Polri
-
Mahfud Md : Menghentikan Siaran Analog Sudah Jadi Keputusan Dunia
-
Anggap Perang Bintang Tidak Ada, DPR Justru Soroti Kerusakan Sistem Polri hingga Singgung Peran Tito dan Idham Azis
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?