Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan kalau dirinya suka bersepeda. Politisi PDIP itu bahkan mengaku memiliki banyak sepeda di rumah.
Saking banyaknya sepeda yang bermerek, Ganjar mengatakan sampai didatangi oleh sejumlah wartawan. Bahkan ada dari mereka yang menilai boros.
"Lalu saya cerita sejarahnya, (sepeda) ini saya beli beneran yang saya pakai. Sepeda yang ini saya enggak pengin, tapi datang sendiri," kata Ganjar di akun instagram pribadinya @ganjar_pranowo seperti dilihat Suara.com, Sabtu (12/11/2022).
Dalam video tersebut Ganjar juga menyampaikan sebagai kepala derah harus hati-hati saat bicara. Sebab, ia pernah menyampaikan ingin sepeda dengan merek tertentu terus ada pihak yang dengar langsung memberikan.
"Saya suka sepeda, terus diminta jadi endorser terus dikirim sepeda itu, terus saya kembalikan enggak bisa," ucap Ganjar.
Ia bahkan mengaku sampai berkelahi atau debat mulut karena sepeda yang dikasihnya tidak mau dikembalikan.
"Saya berkelahi dengan pemiliknya itu," katanya.
Ganjar kemudian menyampaikan pemberian sepeda itu bagian dari gratifikasi ke kepala daerah.
Ia kemudian memiliki cara jitu terkait pemberian yang bisa menyebabkan gratifikasi, yakni dengan melaporkannya ke KPK.
Baca Juga: Wow! Tak Hanya Kerjasama Bidang Pendidikan, Republik Ceko Juga Lirik Potensi Wisata Jateng
"Ini gratifikasi. Ancaman paling hebat saya, ya sudah engak apa-apa, ini saya laporin KPK sebagai gratifikasi, sampaian enggak salah nati saya kasih sana," katanya.
"Pengalaman saya haqqul yakin ini bakal diambil KPK, aku enggak dapat punya mu ilang. Yang dapat KPK terus dilelang," Ganjar menambahkan.
Akhirnya dengan ancaman sepeda bakal diambil KPK, keduanya sepakat untuk dikembalikan. Tatapi masalah berikutnya muncul, yakni ongkos kirim sepeda yang sudah diterima Ganjar ke pengeirim.
"Ya sudah saya balikin, saya kembalikan. Yang ngongkosin siapa?, orangnya di Surabaya - Jakatra pabriknya di Tangerang. Yang ongkosin siapa (akhirnya) bu Atiqoh. Akhirnya apa? nombok," jelas Ganjar.
Berita Terkait
-
PDIP Masih Diam, PSI Siap Pakai Cara Lain Buat Bawa Ganjar Pranowo ke Pilpres 2024: Ujung-ujungnya...
-
Punya Elektabilitas Tinggi, Duet Pilpres Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil Sangat Potensial, Pengamat: Relatif Sangat Menjanjikan
-
Wow! Tak Hanya Kerjasama Bidang Pendidikan, Republik Ceko Juga Lirik Potensi Wisata Jateng
-
Meninggal Saat Hari Pahlawan, Ganjar Kenang Nyai Sahal Mahfudz, Sebut Sosok Perempuan Hebat
-
Meski Tak Dapat Anggaran Dari APBD, Dishub DKI Masih Ngotot Evaluasi Jalur Sepeda Lewat NGO
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi