Suara.com - Tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) merupakan metode tilang pelanggaraan lalu lintas baru yang berbasiskan elektronik.
Tilang ini dilakukan melalui kamera ETLE yang terpasang di sejumlah titik lokasi jalan raya yang biasa dilalui pengendaran motor.
Kamera tersebut akan menangkap gambar pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara motor dalam bentuk foto dan video.
Jika terbukti melanggar, maka proses identifikasi pelanggaran dilakukan berdasarkan analisa pelat nomor kendaraan bermotor tersebut.
Surat tilang akan dikirimkan langsung ke rumah berdasarkan alamat yang tertera pada STNK kendaraan bermotor tersebut. Jika kendaraan pelat nomor tertutup, tidak ada atau tidak terlihat jelas, maka akan menyulitkan proses identifikasi.
Masalah bisa muncul jika kendaraan yang dipakai telah dijual kepada orang lain dan pemiliknya tidak mengubah data-data kendaraan bermotor tersebut.
Jika kendaraan itu melakukan pelanggaran lalu lintas, maka sistem dalam ETLE akan mengidentifikasi pelanggaran tersebut dilakukan oleh pemilik lama kendaraan itu.
Sehingga surat tilang akan dikirimkan ke alamat pemilik kendaraan yang lama sesuai data yang tertera di sistem.
Karena inilah, ketika surat tilang itu sampai, maka pemilik kendaraan lama tersebut tentunya merasa tidak melakukan pelanggaran seperti yang tertera dalam surat tilang.
Baca Juga: Pelanggaran Apa Saja yang Bisa Kena E-Tilang?
Lalu apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi? Pertama-tama,yang mesti dipahami, jika Anda menerima surat konfirmasi tersebut, bukan berarti Anda telah ditilang.
- Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengecek status kendaraan tersebut di situs ELTE Korlantas Polri, untuk memastikan benar atau tidaknya telah terjadi pelanggaran.
- Jika benar telah terjadi pelanggaran, maka Anda memiliki waktu delapan hari dari waktu terjadinya pelanggaran, untuk melakukan konfirmasi, apakah Anda mengakui pelanggaran tersebut atau tidak.
- Jika Anda tidak melakukan konfirmasi atau mengabaikan surat tilang tersebut, maka kepolisian akan menganggap Anda benar telah melakukan pelanggaran.
Jika hal itu terjadi, maka risikonya STNK akan diblokir sehingga dapat menyulitkan jika ingin membayar pajak atau mengurus hal ainnya terkait kendaraan bermotor tersebut.
Namun jika Anda merasa isi dari surat konfirmasi itu salah, atau dengan kata lain Anda tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, maka Anda harus mengunjungi situs ETLE Korlantas dan masuk pada bagian konfirmasi.
- Lalu masukkan datayang diminta, termasuk nomor referensi, yakni kode unik yang ada di lembar ketiga surat konfirmasi tersebut.
- Setelah itu isi jawaban pertanyaan mengenai kepemilikan kendaraan bermotor itu dan jelaskan kalau motor tersebut telah berpindah tangan.
Dengan melakukan konfirmasi dan memberikan info mengenai pemilik baru kendaraan tersebut, maka Anda dianggap telah berpartisipasi dalam upaya penertiban kepemilikan kendaraan bermotor. Selain itu, dalam kondisi terburuk, misalnya, kendaraan tersebut digunakan dalam tindak kriminal, maka kepolisian akan
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Pelanggaran Apa Saja yang Bisa Kena E-Tilang?
-
Tilang Manual Ditiadakan, Pengendara Malah Terang-terangan Langgar Lalin, Polisi Sampai Merasa Tidak Dianggap
-
8 Kamera ETLE Dipasang di Denpasar, Terekam Melanggar Langsung Ditilang
-
Best 5 Oto: Cara Cetak STNK Setelah Bayar Online, Mobil Listrik Toyota bZ4X, Surat Tilang ETLE dari Polda Maluku
-
Polda NTB Mengalami Kendala Konfirmasi Tilang dalam Penerapan Sistem ETLE
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN