Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Ahmad Syaikhu menawarkan beasiswa penuh kepada korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu dilakukan Syaikhu kala dirinya melakukan kunjungan ke rumah korban tragedi Kanjuruhan di Klojen Malang, Minggu (13/11) kemarin.
Dalam kunjungannya tersebut Syaikhu mendapatkan cerita langsung dari orang tua korban, kakak dan dari korban langsung yang sempat tidak sadarkan diri selama dua hari.
Risky Dendy Nugroho, salah satu korban yang selamat bercerita bahwa di RT itu ada tujuh orang yang berangkat menonton pertandingan sepak bola. Namun hanya tiga yang kembali tepat waktu.
"Saat pulang, saya ditarik-tarik teman, katanya ada gas. Tiba-tiba saya tidak sadar," kata Rendy saat berbincang.
Cerita lain juga didapat dari keluarga, dua orang dari 4 korban adalah calon pengantin yang November ini dijadwalkan akan menikah.
Selain Risky, Nafisatul Mukhoyaroh, Daffa Fachrudin Wijaya, Mita Maulidya juga menjadi korban. Namun ketiganya, tidak selamat.
Adapun mendengar cerita tersebut, Syaikhu langsung meminta rombongan PKS yang hadir untuk memanjatkan doa untuk korban.
"Mudah-mudahan korban dimasukkan dalam ahlul jannah, dan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, alfatihah," kata Syaikhu dikutip dari keterangannya, Senin (14/11/2022).
Syaikhu meminta maaf lantaran PKS baru berkunjung temui korban Kanjuruhan. Ia menyampaikan, telah memerintahkan perwakilan DPP PKS dan anggota legislatif untuk mengawal kasus itu secara profesional.
Baca Juga: Kanopi Gate Parkir RSUD Kanjuruhan Dirobohkan Hujan Angin, Akses Masuk Terganggu
"Saya minta teman-teman mengawal kasus ini agar bisa diusut tuntas. Semoga tidak lagi ada kejadian serupa di negeri ini," tuturnya.
Lebih lanjut, para korban tersebut juga diberikan santunan oleh Syaikhu. Selain itu ia juga menawarkan beasiswa full kepada Risky untuk melanjutkan kuliah di salah satu kampus di daerah Bekasi.
"Monggo saya jika berminat saya bisa dihubungi, insyaallah full beasiswa,"imbuhnya
Berita Terkait
-
Bela Puan yang Banjir Kritik Usai ke Itaewon Bukan Kanjuruhan, PDIP: Bukan Karena Lebih Cinta Korsel Ketimbang Indonesia
-
PKS Pilih Fokus Dulu Forum Majelis Syura, Deklarasi Koalisi Perubahan Pengusung Anies Tinggal Tunggu Waktu
-
Nasir Djamil: Uang Bukan Segalanya, Meskipun Memang Dia Bisa Menentukan Segala-galanya
-
Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS Batal Deklarasi 10 November, AHY Beri Tanggapan Santai
-
Jika Anies Baswedan - Puan Maharani Bersatu di Pilpres, Sosok Ini Sebut Arus Kanan dan Kiri Bisa Bersatu
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya