Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil, menilai bahwa presiden dan wakil presiden harus sama pentingnya. Menurutnya, tidak boleh presiden menjadikan wakilnya hanya sekadar ban gantung saja.
Awalnya Nasir menyampaikan, bahwa menentukan sikap mengusung calon presiden dan calon wakil presiden terutama untuk Pilpres 2024 bukan lah perkara yang mudah.
"Tidak mudah kita menentukan calon. Karena kalau kita sudah menentukan calon kita tidak ingin tiba-tiba mundur. Kalau sudah maju tidak boleh mundur. Misalnya ada partai yang sudah mengajukan nama, sudah tidak boleh lagi mundur," kata Nasir kepada wartawan dikutip Selasa (15/11/2022).
Nasir menyebut dalam menentukan sikap atau memilih capres-cawapres perlu banyak pertimbangan. Salah satunya mempertimbangkan kedudukan presiden dan wakilnya harus sama.
Ia mengibaratkan, seorang wakil presiden harus menjadi ban serep, bukan hanya jadi sekedar ban gantung.
"Keduanya sama sulitnya. Mengingat wakil itu bukan sekedar ban gantung. Tapi dia ban serep. Harus paham mana bedanya ban serep dengan ban gantung. Karena ban serep bisa digantung sewaktu-waktu diganti. Karena posisi wakil menentukan sama pentingnya dengan presiden," tuturnya.
Lebih lanjut, Nasir mengatakan, dirinya jadi mengingat soal capres-cawapres yang mengikuti Pilpres sebelumnya dimana pasangan calon tersebut justru terlihat dwitunggal.
"Saya ingat seperti capres sebelumnya yang memiliki nama dwitunggal. Kita melihat capres dan cawapres sama pentingnya," ucap dia.
Berita Terkait
-
Pilih Fokus Dulu Dalam Forum Majelis Syura, PKS: Koalisi Perubahan Pengusung Anies Hanya Tinggal Tunggu Waktu
-
Minta Kader Kawal Kasus Sampai Tuntas, Presiden PKS Syaikhu Tawari Korban Kanjuruhan Beasiswa
-
Surya Paloh Ngaku Apes Koalisi Anies Baswedan Tak Dilirik Bohir, Politikus PKS: Uang Bukan Segalanya!
-
PKS Pilih Fokus Dulu Forum Majelis Syura, Deklarasi Koalisi Perubahan Pengusung Anies Tinggal Tunggu Waktu
-
Nasir Djamil: Uang Bukan Segalanya, Meskipun Memang Dia Bisa Menentukan Segala-galanya
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Terang yang Dinanti Tiba di Desa Ngruwet, Ini Kisah Bahagia Karmini Rasakan Kemerdekaan Energi
-
Mau ke Big Bad Wolf di NICE PIK 2? Bisa Naik Transjakarta hingga Shuttle Bandara
-
Kriteria Seseorang Bisa Dikatakan Pahlawan Nasional, Apakah Soeharto Layak?
-
Jejak Eks Bupati Sleman Sri Purnomo: Dari Guru dan Bupati 2 Periode, Kini Ditahan Korupsi Dana Hibah
-
Belum Kepikiran Banding, Jaksa Pasrah Hakim Vonis Ringan Nikita Mirzani?
-
Kejinya Sejoli di Karawang Pembunuh Bayi: Mulut Ditutup Lakban, Dibuang Pakai Tas Ransel
-
DPD RI Gelar DPD Award 2025 Perdana, Angkat Kiprah Pahlawan Daerah ke Panggung Nasional
-
Rampas Motor Emak-emak saat Bonceng Anak, Polisi Buru Komplotan Debt Colletor di Pulogadung
-
DPR Dukung Penyelidikan Korupsi Whoosh: Tidak Boleh Tebang Pilih!
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri