Suara.com - Belakangan diketahui, jumlah peserta aksi tolak KTT G20 di Mataram dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditangkap polisi berjumlah 15 orang. Informasi itu disampaikan oleh Bagian Humas Indonesia People's Assembly (IPA) NTB, Hari Sandi Ame.
"Koreksi, di Mataram ada 14 orang yang ditangkap. Iya 15 orang dengan yang di Lombok Timur," ujar Hari saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).
Hari mengatakan aparat kepolisian sempat mengiming-imingi imbalan berupa uang kepada peserta aksi tolak KTT G20 di Lombok Timur agar membatalkan aksinya.
"Dari kemarin bahkan mereka (polisi) juga nawarin uang untuk kawan-kawan agar tidak aksi," kata Hari.
Sementara itu, di Mataram polisi aktif memburu para pemimpin gerakan aksi tolak KTT G20.
"Ada beberapa pimpinan yang dikejar betul kayak sayembara siapa yang bisa ngasih info keberadaanya itu dikasih uang," imbuhnya.
Kekinian, satu orang peserta aksi yang berasal dari Lombok Timur sudah dibebaskan polisi. Sedangkan 14 orang lainnya masih diamankan di Polres Mataram. Pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mataram masih berupaya untuk melakukan advokasi bagi peserta aksi yang lainnya.
"Yang di Lombok Timur sudah dibebaskan, dijemput sama pihak kampus ke Polres Lombok Timur," pungkasnya.
12 Orang Ditangkap
Baca Juga: Poin-Poin Pidato Jokowi dalam KTT G20, Singgung Perang di Depan Biden-Jinping
Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 12 orang peserta aksi tolak KTT G20 yang diadakan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditangkap polisi. Keterangan mengenai hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Indonesia People's Assembly (IPA) Raden Deden Fajrullah.
"Hari ini IPA mengkoordinasikan aksi-aksi penolakan di berbagai wilayah di Indonesia. Pagi ini aksi di Mataram dilakukan pelanggaran dan pihak aparat melakukan penangkapan 12 orang peserta aksi dan membawa ke Polres Mataram," tulis Raden dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
IPA juga mendapatkan informasi adanya satu orang peserta aksi yang dijemput oleh polisi di indekosnya.
"Satu orang anggota dari Front Mahasiswa Nasional di Lombok Timur dijemput dari kosnya oleh aparat sampai saat ini belum diketahui keberadaanya," jelas Raden.
IPA mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat ini. Raden meminta para peserta segera dibebaskan.
"Kami menuntut, pembebasan semua massa aksi yang ditangkap di Mataram dan Lombok Timur."
Berita Terkait
-
Poin-Poin Pidato Jokowi dalam KTT G20, Singgung Perang di Depan Biden-Jinping
-
Lepaskan Jas, Jokowi Mendadak Jadi Sopir di KTT G20!
-
Istana Bocorkan Persiapan Jokowi Menyambut 38 Pemimpin Negara dan Delegasi Sebelum Memulai KTT G20
-
Hadiri KTT G20 Secara Virtual, Presiden Ukraina Serukan Penghentian Perang
-
Kondisi Dunia Genting, Sekjen PBB: KTT G20 akan Tentukan Kehidupan Umat Manusia
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara