Suara.com - Bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum lama ini.
Salah satu tempat yang didatangi Anies Baswedan adalah Pendopo Lawas, rumah makan berkonsep angkringan yang terletak di pusat kota, tepatnya di sisi timur Alun-alun Utara Yogyakarta.
Momen tersebut beredar di media sosial, salah satunya dibagikan lewat akun Twitter @abu_waras.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak berduet dengan salah satu musisi yang ada di sana. Dengan menggunakan pakaian santai kaos hitam, Anies terlihat sederhana seperti julukan warga Yogyakarta yang 'sederhana dan ramah'.
Yang mencolok dari postingan tersebut adalah tulisan besar pada kaos yang dipakai Anies.
"Sudah boleh jalan-jalan," itulah tulisan di kaos Anies.
"(Seizin istri)," lanjut tulisan kecil dibawahnya.
Unggahan foto yang memperlihatkan sosok Anies ramai dikomentari warganet. Menurut guyonan warganet, tulisan baju di kaos Anies seolah-olah ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Nampol yang suka jalan-jalan tebar pesona meninggalkan tugas," kata neter.
Baca Juga: 5 Riwayat Kharisma Jati, Komikus Asal Yogyakarta yang Diduga Menghina Iriana Jokowi
"Nendang banget buat yang masih jabat gubernur tapi muter-muter kampanye sampai kampungnya kerendem, dia mah asik kampanye," tutur warganet.
"Sudah purna tugas sebagai Gubernur jadi bebas mau jalan2 kemana saja," cuit publik.
"Padahal ada yang kebelet kampanye pengen jalan-jalan tapi masih dikungkung jabatan," ujar netizen.
Sebelumnya, Anies Rasyid Baswedan menghadiri deklarasi Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai Calon Presiden Republik Indonesia 2024 di Grand Pacific Restaurant & Convention Hall, Yogyakarta pada Rabu (16/11/2022).
Tiba di Yogyakarta, Anies menyempatkan diri menyambangi para petani yang berada di Kabupaten Kulon Progo. Segala unek-unek sampai keluh kesah petani disampaikan kepada Anies sambil menikmati wejangan khas Bumi Binangun itu.
Disampaikan Anies, kedatangannya ke Kulon Progo memang bertujuan untuk berbincang kepada para petani khususnya di Srikayangan. Terlebih untuk mendengar keluh kesah merak selama ini.
Berita Terkait
-
Dapat WAG 'Anies Memang Hebat, Jokowi Lewat' Ade Armando: Memang Tidak Selevel
-
Kadernya Deklarasi Dukung Anies Baswedan, PPP Bantah Isu Partai Terbelah: Itu Hak Lain
-
Pakai Istilah 'Burung', dr Tifa Tiba-tiba Beri Skor Gibran-Anies 1:0
-
Cek Rumah Pompa Pulomas, Pj Gubernur DKI: Musim Hujan Makin Dekati Puncak
-
Dibongkar Politikus Senior PDIP, Inikah Alasan 'Sepele' Jokowi Pecat Anies Baswedan dari Kabinet?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya