Suara.com - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Keenam Susilo Bambangan Yudhoyono (SBY) sering kali dianggap tak akur.
Hubungan kedua tokoh tersebut dianggap mengalami panas dingin sejak bertahun-tahun silam. Kendati demikian, pakar komunikasi politik Hendri Satrio atau Hensat.
Hal ini dinyakan oleh hensat saat dimintai tanggapan tentang Megawati dan SBY yang duduk satu meja di gala dinner KTT G20.
Menurut Hensat, dia menduga bahwa Megawati dan SBY memang sebenarnya menjalin hubungan yang baik-baik saja.
"Saya yakin sebetulnya Bu Megawati dan Pak SBY sejak dulu memang baik-baik saja,” ujar Hensat seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Menurutnya hubungan baik-baik itu terlihat di mana Megawati memberikan izin pada SBY untuk meju Pemilihan Presdien (Pilpres) melawan dirinya sendiri pada 2004 lalu.
"Buktinya, Bu Mega mengizinkan Pak SBY maju dalam pilpres untuk melawan dia," imbuhnya.
Jika tak berhubungan baik, Hensat menyebut Megawati mungkin tak akan membiarkan SBY maju melawannya.
"Pak SBY enggak mungkin diizinkan untuk maju waktu itu jika keduanya berseteru," kata Hensat.
Baca Juga: Pamer Foto dengan Elite Politik, Gibran Tunjukkan ke PDIP Kalau Tak Cuma Berguru ke Anies?
Hensat menuturkan bahwa izin Megawati adalah bentuk sikap demokratis orang nomor satu di PDIP itu.
"Itulah kenegarawanan dan demokrasi yang sesungguhnya," ujar Hensat.
"Mereka bicara politik hanya sampai dagu saja, tidak sampai hati."
Dengan begitu, Hensat mengklaim bahwa duduknya dua tokoh besar tersebut dalam satu meja adalah pemandangan yang wajar sebagai tokoh bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti