Suara.com - Pembantu Rumah Tangga Ferdy Sambo, Kodir, sempat membuat bingung Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan saat bersaksi di persidangan dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto, Kamis (24/11/2022).
Berawal dari keterangan Kodir yang mengatakan bahwa pemasang CCTV di kompleks Duren Tiga adalah Ferdy Sambo, Hakim kemudian mencecarnya dengan pertanyaan lain.
Menurut Hakim, tidak mungkin Sambo yang berpangkat jenderal bintang dua langsung memasang CCTV di kompleksnya.
Hakim lalu mencecar Kodir mengenai orang yang disuruh Sambo memasang CCTV itu. Setaleh itu, Kodir menjawab ternyata Sambo meminta tukang elektronik untuk memasang CCTV di Kompleks Duren Tiga.
"Kok yang masang dia? Dia pangkat tinggi kok yang masang? nyuruh orang kali," ucap Hakim.
"Iya pak," kata Kodir.
Jawaban KodiR itu sempat mengundang gelak tewa seisi sidang. Hakim kembali mencecar Kodir mengenai kapan CCTV Kompleks Duren Tiga tersebut dipasang.
"Ais pangkat tinggi masa pasang CCTV, yang benar aja. Benar itu? Pemilik CCTV di kompleks itu bukan di Rumah Dinas FS yang masang suruhan Pak FS?," cecar Hakim kembali.
"Pas awal iya," sebut Kodir.
"Kapan awalnya?" tanya Hakim
"2017," jawab Kodir.
Lebih lanjut, Kodir menjawab jika CCTV di Kompleks Duren Tiga didanai oleh Ferdy Sambo.
"Bukannya punya warga patungan?," tanya Hakim.
"Pak FS yang beli," jelas Kodir.
Sementara itu, Ketua RT kompleks tempat tinggal Ferdy Sambo Seno Sukarto memiliki kesaksian lain. Seno dikonfirmasi sakit sehingga tidak hadir dalam persidangan perkara obstruction of justice Brigadir Yosua dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).
Berita Terkait
-
Akui Ganti DVR CCTV Duren Tiga usai Brigadir J Tewas, AKP Irfan Bantah Kesaksian Pak RT: Saya Kasih Nama hingga Telepon
-
Bripka Danu Mengaku Janggal Kenapa Jenazah Yosua Pakai Masker: Semuanya Diam Nggak Ada yang Jawab
-
PRT Ngaku CCTV di Kompleks Duren Tiga Didanai Ferdy Sambo, Hakim Tak Percaya Omongan Kodir: Ah Yang Benar
-
Ungkap Cerita Polisi Ambil Paksa CCTV Milik Warga Duren Tiga, Pak RT Kompleks Sambo: DVR Diganti Tanpa Seizin Saya
-
Tangannya Ditepis Okin Kala Hendak Salaman, Begini Tanggapan Rachel Vennya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu