Suara.com - Usai terpilih menjadi Presiden RI pada tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan melakukan berbagai upaya untuk dapat bertemu secara langsung dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri.
Seperti diungkapkan tokoh senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, SBY bahkan turut meminta bantuan beberapa pihak untuk menjembatani agar pertemuan itu dapat terwujud.
“Di 2005, keinginan daripada SBY untuk bertemu Mega ini cukup tinggi. Sudah berbagai macam upaya dilakukan melalui utusan-utusan, ya temannya Mega, ya temannya SBY,” ia mengisahkan dalam video di akun Youtube Bang Panda Nababan.
Panda kemudia menceritakan bahwa pada suatu momen, Megawati mengumpulkan beberapa tokoh di kediamannya di Teuku Umar. Selain sang suami Taufiq Kiemas, Megawati juga memanggil Panda, Tjahjo Kumolo, dan Pramono Anung.
Ternyata, Megawati berniat mengirim utusan untuk bertemu dengan SBY guna mengklarifikasi beberapa hal. Ia menegaskan baru mau bertemu langsung jika SBY menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Awalnya, kata Panda, Taufiq sempat menawarkan diri untuk mewakili Megawati berjumpa dengan SBY. Namun, gagasan itu ditolak.
“Oh tidak. Kalau kau yang pergi, sama saja dengan diriku,” kata Panda menirukan ucapan Megawati pada saat itu.
Megawati kemudian meminta Panda, Tjahjo, dan Pramono mencatat lima pertanyaan untuk ditanyakan kepada SBY.
Pertanyaan pertama apakah benar SBY pernah mengatakan dirinya sudah berada di comberan tetapi diwongke (dimanusiakan) oleh Megawati. Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai kebenaran informasi bahwa SBY mengadakan kegiatan politik di kantor Kemenko Polhukam.
Sementara itu, pertanyaan ketiga yang hendak disampaikan adalah kebenaran kabar bahwa SBY menyatakan tidak akan maju di pemilihan presiden dalam sebuah rapat kabinet yang dimpimpin langsung oleh Megawati. Pertanyaan keempat adalah tentang kebenaran kabar bahwa SBY pernah bertanya apakah Megawati akan menerimanya sebagai calon wakil presiden.
Terakhir, Megawati juga ingin mengonfirmasi informasi bahwa SBY pernah mengatakan dirinya merasa dikucilkan oleh Megawati.
Usai menyampaikan daftar pertanyaan itu, Megawati kemudian memerintahkan ketiganya untuk bertemu dengan SBY.
Namun, tiba-tiba terjadi perubahan rencana. Ketika mobil yang hendak mengantar ketiga tokoh itu menuju istana mulai bergerak ke arah gerbang, Megawati meminta Tjahjo dan Pramono untuk turun.
“Lho, Mbak, jadi cuma aku saja?” Panda mencoba memastikan.
Megawati pun mengiyakan. Menurutnya, Panda bisa lebih lugas berbicara dan lebih berani. Selain itu, Megawati juga percaya bahwa sebagai wartawan, Panda dapat mencatat semua jawaban dan informasi dengan baik.
Tag
Berita Terkait
-
Utus Panda Nababan Bertemu di Istana, Megawati: Mana Berani SBY Terbuka ke Saya
-
Cerita Pertemuan Mencekam di Istana, Panda Nababan Konfirmasi Pernyataan SBY Sudah di Comberan Tapi Diwongke Megawati
-
Ahok Diduga Sindir Anies Baswedan Ahli Tata Kata, Jusuf Kalla: Pilih Mana, Pintar Bicara apa Pintar Marah?
-
Buka-bukaan Politisi PDIP Panda Nababan Bongkar Sifat Jokowi-Surya Paloh: Mereka Punya Bakat Membalas, Itu Ngeri!
-
Saling Klaim Hotman Paris vs Panda Nababan Soal Pembebasan Hashim Djojohadikusumo
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!
-
Banser Bantu Bersihkan Gereja HKBP Sibolga yang Terdampak Banjir
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!