Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bagaimana sulitnya memperbaiki masalah hukum di Indonesia.
Dalam sambutannya di acara Gala Dinner Keluarga Besar KAHMI, Mahfud MD mengakui bahwa tak semua masalah hukum bisa diselesaikan sesuai harapan.
"Sebagai menteri yang juga diamanahi ngurus hukum, saya ingin katakan satu hal. Sebisa mungkin dari posisi kita masing-masing tak bisa selesaikan masalah hukum semuanya," kata Mahfud MD Kamis (24/11/2022) dilansir dari tayangan Youtube Munas KAHMI.
Menteri yang juga menjadi Ketua Dewan Pakar KAHMI tersebut menilai masalah pelik yang menyelimuti penegakan hukum di Indonesia tak lain karena adanya mafia yang masih tersebar.
"Masalah hukum itu berat, mafianya ada di mana-mana, kalau orang mau perbaiki disikat," aku Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga menceritakan kejadian yang menimpa seorang jaksa dimutasi ke daerah lain saat tengah menangani kasus korupsi.
Bukan hanya di tingkat kejaksaan, tapi di tingkat kepolisian pun kejadian serupa sering terjadi.
"Masih mau kejar koruptor, tarik lagi. Polisi juga begitu, dan itu berlapis di berbagai institusi," lanjut Mahfud MD.
Berkaca dari masalah tersebut, Mahfud berpesan kepada alumni HMI untuk tetap memegang pedoman Nabi Muhammad SAW. Ia pun mengambil hadis nabi yang menerangkan soal pembeda antara yang terhormat dan yang tidak, yang lemah dan yang kuat.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin ke Palu Buka Munas XI KAHMI, Apa Saja Agendanya?
Dari hadis itu, Mahfud menyimpulkan bahwa sebuah negara bisa hancur saat yang berkedudukan melakukan kesalahan namun diabaikan. Pun demikian dengan orang yang lemah bersalah namun langsung mendapat penghakiman.
"Suatu negara akan hancur kalau diperintah ugal-ugalan dengan melanggar hukum, cepat atau lambat," ujar Mahfud MD.
Berita Terkait
-
Wapres Maruf Amin ke Palu Buka Munas XI KAHMI, Apa Saja Agendanya?
-
Cerita Timnas Korsel Hobi Makan Daging Babi, Namun Tiba-tiba Dilarang di Qatar
-
Mahfud MD Pamer Foto Bersama JK dan Anies Baswedan, Warganet: Pak Anies Sebagai Apa?
-
Cegah Tafsir Subjektif, NasDem Usul Frasa Penghinaan Pemerintah dalam Pasal 240 RKUHP Diganti Fitnah
-
Soal Dugaan Pemerasan hingga Setoran Tambang Ilegal ke Kabareskrim, Mahfud MD Disarankan Segera Lapor Jokowi
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya