Suara.com - Rizal Ramli kembali menyentil Presiden Joko Widodo. Mantan Menko Maritim itu membandingkan Jokowi dengan enam presiden Indonesia sebelumnya dengan mengungkit sindrom post-power yang bahkan terbilang prematur karena masa berakhirnya jabatan masih lama.
Menurut Rizal Ramli, selama apapun memimpin, Soeharto tak pernah mengurusi soal siapa pengganti dirinya di kursi presiden. Begitu pula dengan para mantan presiden lain seperti Habibie, Gus Dur, Megawati, hingga SBY.
"Pak Harto turun, gak ribut menyiapkan penggantinya. Pak Habibie turun juga santai saja. Gus Dur turun tak menyiapkan pengganti bahkan jalan-jalan keluar negeri," ucapnya dikutip pada Kamis, (1/12/2022).
"SBY turun juga tak gopoh-pogoh capresnya. Ini kok Jokowi pre-mature Post Power Syndrome," tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi berulang melakukan 'endorse' bakal calon presiden 2024 di beberapa kali kesempatan.
Terakhir, Jokowi kembali membuat heboh publik lewat pernyataanya soal ciri pemimpin yang memikirkan rakyat yaitu berkerut dan rambut putih.
Prediksi Rizal Ramli soal Keinginan Jokowi
Keinginan Jokowi dibongkar oleh Rizal Ramli. Mantan Menko Maritim itu menyebut, Jokowi menginginkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden dan Erick Thohir sebagai Wakil Presiden.
"Sejumlah Taipan memang mau pasangan dari Ganjar itu Erick,” ungkapnya melalui wawancaranya di channel Total Politik seperti dilansir dari WartaEkonomi.co.id jaringan Suara.com, Kamis (1/12/2022).
Selain membocorkan keinginan Jokowi, Rizal juga mengkritik langkah Jokowi yang kumpul-kumpul dengan relawan. Ia membandingkan dengan langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya ingat saat itu SBY tahun ke-10 (periode ke-dua), ia mengundang taipan-taipaan yang biasanya rajin datang, tapi gak pada dateng itu, melintir semua,” kata dia.
“Jadi memang buat Jokowi terlalu cepet untuk itu (mengumpulkan relawan),” tambah dia.
Kemudian Rizal Ramli juga mengutip hasil survei Kompas yang berkaitan dengan endorsement Jokowi.
"Hasilnya hanya 15%, itu sangat rendah sekali ini. Ini baru sekarang, bayangkan 6 bulan lagi jangan-jangan 0%, terus satu tahun lagi malah bisa negatif,” kata dia.
“Jadi siapapun sudah jelas yang di endorse Jokowi bakal malah makin ambrol atau ya dibilang endorsement Jokowi itu jadi nggak meaningful,” jelas dia.
Berita Terkait
-
Berbeda Dengan Iriana Jokowi yang Koleksi Tas Branded, Intip Yuk 5 Produk Fashion Lokal Langganan Jokowi
-
Tulisan Musni Umar Soal Anies Baswedan Typo, Langsung Jadi Bulan-bulanan Masyarakat
-
Ini Peran Chef Arnold di Dapur KTT G20, Bikin Tegang Banyak Perubahan Semua Makanan Permintaan Presiden Jokowi
-
Prabowo Subianto Disebut Kena Iming-iming Belaka, Jokowi Sesungguhnya Hanya Dukung Ganjar Pranowo!
-
'Derita SBY Enggak Digituin' Balas Relawan ke Demokrat soal Tudingan Mengkultuskan Jokowi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara