Suara.com - Sosok yang sempat viral dengan sebutan Lord Rangga atau mantan petinggi kerajaan Sunda Empire diketahui meninggal dunia Rabu (7/12/2022) di Brebes, Jawa Tengah.
Kabar meninggalnya pria yang berusia 55 tahun tersebut saat ini tengah jadi perbincangan masyarakat. Pada hari yang sama, tagar tanda Sunda Empire hingga bertengger di jajaran trending topic Twitter dengan lebih dari 8 ribu cuitan.
Cuitan-cuitan yang menjadikan Sunda Empire tersebut trending didominasi oleh ungkapan belasungkawa dari warganet kepada sosok Lord Rangga atau yang diketahui memiliki nama lengkap Edi Raharjo.
Lantas, seperti apakah sejarah dari kerajaan ‘Sunda Empire’ yang pernah dipimpin oleh Lord Rangga tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Sejarah Kerajaan Sunda Empire
Melansir dari berbagai sumber, kerajaan fiktif bernama Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda telah berdiri sejak tahun 2017 dan baru mencuat ke publik Januari 2020 setelah kegiatan mereka berhasil didokumentasikan hingga tersebar di internet sampai menjadi viral di media sosial.
Kerajaan Sunda Empire sendiri merupakan sebuah perkumpulan yang mendasarkan diri pada romantisme sejarah pada masa lalu.
Kerajaan ini juga merupakan sebuah bentuk kekaisaran matahari yang ada sejak Alexander The Great (Alexander Agung). Berdiri sejak 324 tahun sebelum masehi.
Sejarah tersebut tentu saja disampaikan oleh Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire, Rangga Sasana.
Baca Juga: Tak Percaya Lord Rangga Meninggal, Aldi Taher: WhatsApp-nya Masih Aktif
Rangga menyebut bahwa Sunda Empire tidak bisa disamakan dengan kerajaan-kerajaan yang muncul saat itu, di antaranya Keraton Agung Sejagat dengan raja Toto Santoso.
Sunda Empire mempunyai pemerintahan bernama De Heren XVII, bagian dari pemerintahan Vatikan yang lahir setelah perang dunia kedua berakhir. Kelahirannya tersebut ditandai dengan jatuhnya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, Agustus 1945.
Lebih lanjut, Rangga menyebutkan bahwa berakhirnya perang dunia kedua ini memicu pertemuan banyak negara yang kemudian membentuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Bandung, Jawa Barat. Rangga juga menyebut bahwa Gedung Pertahanan Amerika Serikat, yaitu Pentagon direncanakan juga di Bandung.
Ia juga menyebut bahwa pemerintahan pada saat itu masih dipegang Vatikan akan dikembalikan kepada Sunda Empire. Pengembalian kekuasaan tersebut dilakukan bersamaan dengan habisnya masa jabatan Paus Paulus pada tanggal 15 Agustus 2020.
Para anggota Sunda Empire yang tergabung mempunyai kepercayaan bahwa Sunda Empire merupakan kekaisaran yang besar, antara bumi dan matahari.
Bahkan kabarnya, Lord Rangga yang merupakan petinggi Sunda Empire juga pernah mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial berkaitan dengan klaimnya yang menyebut bahwa Pentagon di Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Berita Terkait
-
Fakta-fakta Lord Rangga, Petinggi Sunda Empire yang Wafat karena Kelelahan
-
Pernah Kena Kasus Video Syur, Gissela Anastasya : Bisa Ga sih Gausah di Inget
-
Derai Tangis Iringi Pemakaman Jenazah Lord Rangga di Brebes
-
Mengenal Sunda Empire, Kerajaan yang Diperkenalkan Oleh Lord Rangga
-
Lord Rangga Itu Siapa? Petinggi Sunda Empire Meninggal Usai Muntah Darah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu