Suara.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan elite politik pendukung Presiden Joko Widodo untuk fokus membantu pemerintah menyelesaikan berbagai permasalahan daripada melontarkan pernyataan yang berpotensi merugikan Presiden Jokowi.
Pernyataan Herzaky terkait dengan pandangan Ketua MPR Bambang Soesatyo terkait pemilu 2024 perlu dipikirkan ulang. Hal itu kemudian menjadi polemik karena dinilai membuka celah penundaan pemilu.
"Berhentilah menghembuskan angin sesat yang bisa membuat Presiden Jokowi terjerumus. Lebih baik para elite politik pendukung Jokowi fokus membantu Presiden menyelesaikan berbagai permasalahan negeri ini," kata Herzaky.
Herzaky menyebut syahwat kekuasaan sepertinya begitu kuat membungkus sebagian para elite pendukung pemerintahan, dibandingkan keinginan untuk memikirkan rakyat kecil.
Menurut Herzaky seakan-akan melanggar konstitusi dan amanat reformasi 1998 yang membatasi kekuasaan Kepala Negara sekarang menjadi hal kecil bagi mereka.
"Makin ke sini, makin terlihat wajah buruk pemerintahan periode ini. Berulangkali, terus dan terus, secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan, ingin terus berkuasa, padahal prestasi cekak, dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi," kata Herzaky.
"Seakan urat malu sudah putus, karena mungkin hidup hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja," Herzaky menambahkan.
Herzaky menyebut pada saat ini rakyat sedang susah, dijepit kemiskinan, banyak pengangguran, dan merebaknya pemutusan hubungan kerja. Menurut Herzaky, rakyat masih diuji dengan tontonan perilaku elite yang menganggap pelanggaran konstitusi sebagai guyonan.
"Tak ingin meninggalkan gelanggang, padahal tak kunjung bermanfaat untuk rakyat. Tak berprestasi, tapi tak malu meminta perpanjangan waktu. Sudah ditolak keras oleh rakyat, tapi masih terus mencoba dengan segala pembenaran," katanya.
Baca Juga: Ketua MPR Minta Pemilu 2024 Dipikir Lagi, Warganet: Serakah Menikmati Kue Kekuasaan!
Herzaky meminta para elite politik berhenti melontarkan wacana presiden tiga periode atau penundaan pemilu 2024.
Sebelumnya, Bambang Soesatyo menilai penyelenggaraan pemilu 2024 perlu dipikirkan ulang.
Dia mengatakan ada sejumlah potensi yang perlu diwaspadai.
"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," kata Bambang, Kamis (8/12/2022).
Aspek lainnya yang menjadi pertimbangan yaitu kondisi Indonesia sekarang yang masih dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Dia juga menyinggung situasi global saat ini.
Berita Terkait
-
Heboh Bamsoet Pelihara Banyak Burung Merak, KPKP DKI Ungkap Sederet Aturannya!
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
5 Fakta Tesla Cybertruck Pelat 'Sakti' ZZH Ramaikan Fenomena 'Tot Tot Wuk Wuk'
-
Tokoh Senior PPP Bongkar Kelompok 'Lima Serangkai' di Balik Kudeta Suharso Monoarfa
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka