Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono belakangan menjadi sorotan. Pasalnya Heru Budi dianggap merombak peninggalan Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.
Dalam hal ini, pakar Hukum tata negara, Refly Harun menyebutkan bahwa Heru Budi Hartono dianggap tak sopan karena sekonyong-konyong mengubah berbagai peninggalan Anies.
“Saya anggap enggak sopan ya, tidak dipilih tapi karya Anies semua mau dimusnahkan," ungkap Refly Harun seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
"Pejabat yang dipilih itu kan adalah Anies Baswedan dan dia sudah meninggalkan karya dan karyanya itu ya harusnya paling tidak dihargai lah ya jangan kemudian dirombak semua” kata imbuhnya.
Sejak dilantik pada 17 Oktober lalu, Heru disebut telah mencopot beberapa bawahan Anies. Heru mencopot Dirut MRT Jakarta, Komisaris PT LRT Jakarta, Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) hingga Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Mattali.
Bukan hanya mencopot bawahan Anies, terbaru Heru juga mengganti tagline Jakarta yang ada di era Anies Baswedan dari "Jakarta Kota Kolaborasi" menjadi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia".
Menurut Refly, jika ada program yang lama kurang maka harusnya diperbaiki bukan dirombak semua. Apalagi Heru merupakan Kepala Daerah yang bukan dari pilihan rakyat namun ditunjuk.
“Apa yang sudah dilakukan Heru Budi karena dia bukanlah elected official bukanlah Kepala Daerah yang dipilih itu persoalannya. Jadi karena dia bukan Kepala Daerah yang dipilih maka barangkali dia tidak akan bisa melanjutnya,” ungkapnya.
“Dia itu diberikan giveaway, meskipun menjabat selama dua setengah tahun, ya kan enggak sopan namanya. Soalnya dia dipilih tidak ada pemilihan sama sekali, tapi tiba-tiba diberikan mandat dan rombak sana-sini,” tambahnya.
Baca Juga: Heru Budi Batasi Usia PJLP Pemprov DKI Usai Ubah Pergub Ahok, Maksimal Sampai 56 Tahun
Berita Terkait
-
Bisik-bisik PKS Soal Cawapres Anies: Basisnya Kuat di Jateng dan Jatim
-
'Semua Karena Anies Jadi Capres', Rocky Gerung Bongkar Akal-akalan Penundaan Pemilu
-
Bela Heru, PDIP Sebut Slogan Sukses Jakarta untuk Semua adalah Lanjutan dari Bikinan Anies
-
'Jadi Mirip Vlog', Konten Youtube DKI Era Heru Budi Dinilai Alami Kemunduran Dibanding Zaman Anies
-
Heru Budi Rekrut Tenaga Analis Bergaji Rp 19 Juta, PKS Samakan dengan TGUPP Anies
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?