Suara.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan tetap akan merelokasi gedung SDN Pondok Cina 1 karena bakal dibangun Masjid Jami Al-Quddus, tepatnya di Jalan Margonda Raya.
Ia mengungkap pembangunan tersebut karena permintaan dari masyarakat Muslim soal keberadaan masjid di Jalan Margonda Raya. Idris berkeras dengan rencananya dengan dalih masjid tersebut sudah lama dirancang dan telah mengantongi restu dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Di sisi lain, pembangunan Masjid Agung Kota Depok yang akan menggusur bangunan SD Negeri Pondok Cina 1 itu menuai penolakan dari sejumlah orang tua siswa dan pegiat hak asasi manusia.
Tak kalah jadi sorotan adalah sosok Mohammad Idris sebagai wali kota Depok. Simak profil dan harta kekayaan Mohammad Idris berikut ini.
Profil Mohammad Idris
Dr. K.H. Mohammad Idris, MA lahir di Jakarta, 25 Juli 1961 yang berarti kini berusia 61 tahun. Nama Idris Abdul Shomad lebih populer dibandingkan dengan nama aslinya Mohammad Idris. Penempatan nama belakang "Abdul Shomad" ini karena ayahanda Mohammad Idris bernama Abdul Shomad.
Orang tua Mohammad Idris adalah Abdul Shomad dan Yumani binti Sholeh. Ia lahir di kalangan keluarga religius. Kakek Mohammad Idris merupakan ulama terkenal di Beji, Depok, yaitu, KH Hasbi.
Mohammad Idris bersekolah di SD Matraman Wadas dan lulus pada 1974. Kemudian ia melanjutkan SMP dan SMA di Pondok Modern Gontor. Setelah tamat pada 1982, Mohammad Idris menempuh pendidikan sarjana dengan beasiswa di Arab Saudi.
Di tahun 1986, Mohammad Idris melanjutkan studi S2 Dakwah Komunikasi di Universitas Islam Muhamad Ibnu Sa'ud Riyad, Arab Saudi serta meraih gelar doktor pada tahun 19997 di universitas yang sama.
Baca Juga: Telantarkan Siswa SDN Pocin 1, Deolipa Ancam Polisikan Walkot Depok
Ketika menyelesaikan tugas tesis S2 pada 1988, Mohammad Idris menikah dengan Elly Farida yang merupakan putri dari K.H. Abdurrahman Soleh. Kekinian, Mohammad Idris dan Elly Farida dikaruniai 6 orang anak serta 4 cucu.
Pada tahun 2004-2010, Mohammad Idris menjadi Ketua Yayasan Al-Ma’had al-Aly ad-Da’wah (Sekolah Tinggi Pendidikan Da’i) di Jakarta Barat. Ia juga sempat menjadi konsultan syariah di Sharia Consulting Center, Jakarta.
Mohammad Idris merupakan Wali Kota Depok (2016-2026) dan Wakil Wali Kota Depok (2011-2016). Ia juga dikenal sebagai da'i yang aktif berdakwah sekitar Jakarta dan Depok sehingga namanya memang sudah tak asing lagi.
Harta Kekayaan Mohammad Idris
Mohammad Idris adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini jadi orang nomor satu di kota Depok. Sebagai Wali Kota, sosok pria yang turut mengubah wajah kota Depok dengan berbagai bangunan tinggi bertingkat ini ternyata memiliki harta kekayaan melimpah.
Menurut data Lembaga Kekayaan Harta Pejabat Negara (LHKPN), Mohammad Idris melaporkan harta kekayaannya pada 21 Maret 2022 lalu. Ia tercatat punya harta kekayaan mencapai Rp 6 miliar lebih.
Berita Terkait
-
Telantarkan Siswa SDN Pocin 1, Deolipa Ancam Polisikan Walkot Depok
-
Seluruh Siswa SDN 1 Pocin Terancam Membolos Lantaran Sekolahnya Digusur
-
Gegara Wali Kota Depok Ingin Relokasi SDN Pondok Cina 1, Ada Siswa Alami Trauma hingga Penurunan Daya Belajar
-
Mengintip Isi Garasi Bupati Meranti, Ngaku Wilayahnya Miskin Meski Banyak Bor Minyak
-
Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 Berlanjut, Komnas HAM Bakal Panggil Wali Kota Depok
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru