Suara.com - Anies Baswedan digadang-gadang sebagai salah satu sosok terkuat kandidat bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem. Sayangnya, eks Menteri Pendidikan tersebut juga bisa berpotensi gagal maju capres karena manuver politik.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa, semakin dekat dengan tahun pemilu, fenomena manuver politikus merupakan hal biasa.
Menurut dia, manuver lawan bisa menyelamatkan Anies, di sisi lain juga dapat menghantam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa berlaga di Pilpres 2024. Tapi kalau kemudian ada proses operasi politik yang tidak memungkinkan, Anies akan gagal maju ke Nasional.
Lalu ke mana Anies Baswedan akan melangkah?.
"Masih ada zona permainan baru yang sebenarnya melanjutkan sebelumnya yaitu Pilkada DKI 2024," katanya dalam tayangan Kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia dikutip pada Rabu, (21/12/2022).
Kata Ahmad, Anies Baswedan dimungkinkan dapat memenangkan pilkada DKI 2024 dengan didukung oleh sejumlah partai politik. Yakni Nasdem, PPP, PKB, PKS dan Demokrat.
"Apalagi PKS bisa memberikan ruang ke dia untuk manuver di DKI," tuturnya.
Namun Ahmad memiliki catatan bahwa, Anies dan pengusungnya harus mampu menerima kenyataan kalau mereka juga akan gigit jari. Sebab, pejabat Heru Budi selama rentan akhir 2022 sampai 2024, berpotensi menutup prestasi dan capaian Anies selama 5 tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Tak Etis Curi Start Kampanye, Apakah Bawaslu Juga Berani Tegur Erick Thohir?
Seperti diketahui, Anies Baswedan resmi lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 13 September 2022 lalu.
Usai bertugas untuk DKI, Anies jadi salah satu tokoh kuat yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang. Anies dapat sobekan tiket dari partai NasDem yang mengusungnya pada 3 Oktober 2022.
Berita Terkait
-
Gerindra Tegaskan Capresnya Hanya Satu: Prabowo Subianto, Tidak Ada Nama Lain!
-
NasDem Ungkap Spesialnya Andika Perkasa Bagi NasDem, Kode Jadi Cawapres Anies?
-
Dicap Bapak Politik Identitas, Pemilih Anies Ternyata Banyak dari Kalangan Non Muslim
-
Bagi Luhut OTT KPK Bikin Jelek Negara, Pengamat Ikut Bersuara: Hanya Simbol Jalannya Pemberantasan Korupsi
-
Anies Baswedan Ungkap Hubungannya dengan Jokowi: Saya Melapor Jadi Capres Nasdem
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!
-
Alasan Punya Balita, Polisi Bebaskan TikTokers Figha Lesmana usai Ditahan Kasus Demo Agustus
-
Ketua Dewan Pers Sindir Etika Pejabat: Kalau di Jepang Menteri Gagal Mundur, di Sini Maju Terus
-
Respons Kapuspen TNI Terkait Sorotan PDL Loreng Baru: Distribusi Bertahap, Diskusi Terus Berjalan
-
Bantah Ada 'Rapat Dadakan' DPR dengan Menteri Kabinet, Dasco: Itu Undangan Sudah 4 Hari yang Lalu
-
Mengapa Junta Myanmar Jatuhkan Bom ke Festival Bulan Purnama? Tewaskan 40 Warga
-
Sejumlah Menteri dan Pejabat Rapat Bersama Dasco Kamis Pagi, Ini Bahasannya!
-
Jabat Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, Wamendagri Ribka Siap Kawal Program Pembangunan
-
Sambangi Makam Keluarga Jokowi: Refly dan Dokter Tifa Ungkap Kejanggalan Silsilah Keluarga Presiden
-
Balik Lagi ke Penjara, Kok Bisa Nadiem Makarim Sakit Ambeien sampai Mesti Dioperasi di RS?