Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menuai sorotan atas pernyataannya yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bagus bagi Indonesia. Pandangannya yang seolah tidak setuju dengan OTT itu langsung dibalas menohok oleh mantan pegawai KPK.
Sejumlah mantan pegawai KPK yang tergabung dalam Indonesia Memanggil (IM) 57 Institute menyindir telak Luhut. Pasalnya, menteri kepercayaan Presiden Jokowi itu justru memberikan statement yang seakan-akan anti OTT.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua IM57 Institute Praswad Nugraha. Ia memperingatkan Luhut agar berhati-hati dalam menyampaikan opini tentang upaya pemberantasan korupsi, khususnya agar pernyataan itu tidak mempresentasikan sikap pemerintah terkait upaya pemberantasan korupsi.
"Jangan sampai pernyataan yang bersangkutan (Luhut) dianggap merepresentasikan sikap pemerintah yang seolah-olah anti OTT," ujar Praswad dalam keterangannya seperti dikutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Rabu (21/12/2022).
Dalam kesempatan ini, Praswad menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh OTT. Ia berpandangan jika OTT adalah cara paling ampuh dalam memberantas korupsi yang menjamur di Tanah Air.
"Karena anti OTT berarti menutup salah satu cara efektif memberantas (korupsi). Apakah memang sikap Luhut merepresentasikan sikap Pemerintah (anti OTT)," sindir Praswad.
Praswad pun secara menohok meminta Luhut belajar lagi terkait upaya pemberantasan korupsi di era digital. Menurutnya, pemberantasan korupsi melalui digital tidak semudah seperti yang digembar-gemborkan oleh Luhut.
Sebagai contoh, Praswad menyinggung soal E-Katalog dan E-Procurement sangat rapuh dan lemah menghadapi korupsi model arisan. Ditambah kejahatan korupsi saat ini semakin canggih dan melibatkan banyak pihak, sehingga sulit dideteksi.
"Para vendor bersepakat untuk bersama-sama memenangkan pihak tertentu dengan imbalan tertentu sehingga tidak cukup sampai disitu (pemberantasan korupsi lewat digitalisasi)," kata Praswad.
Baca Juga: Sekdaprov Jatim Mengaku Enggak Digeledah: Hanya Dilihat-lihat, Enggak Lihat Ada Berkas Diambil
"Sampai saat ini, rakyat yang terus-terusan dibohongi dan dirampok uang pajaknya oleh koruptor yang semakin canggih dan culas," tandasnya.
Sebelumnya, Luhut meminta kepada KPK agar tidak sering melakukan penindakan atau penangkapan terhadap koruptor melalui OTT. Alasannya, Luhut ingin pemberantasan korupsi lebih maksimal dilakukan melalui pencegahan.
Tak sampai di situ, Luhut bahkan menyebut bahwa tidak mungkin korupsi bisa bersih sepenuhnya dan membandingkannya dengan surga.
"Kita kalau mau bersih-bersih amat di surga sajalah kau," ucap Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).
"Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Itu enggak bagus juga, ya, lihat-lihatlah," sambungnya.
Berita Terkait
-
Sekdaprov Jatim Mengaku Enggak Digeledah: Hanya Dilihat-lihat, Enggak Lihat Ada Berkas Diambil
-
Bukan Dokumen Gubernur dan Wagub Jatim, Khofifah Sebut Flashdisk di Ruang Sekda yang Dibawa KPK
-
Beda Pandangan, Luhut Binsar Padjaitan Sebut OTT KPK Buat Negeri ini Jelek, Begini Solusi Cegah Korupsi Ala Menko Marvest
-
KPK Geledah Kantor Gubernur Jawa Timur, Imbas OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak
-
Karma Is Real! Nikita Mirzani Senyum Bahagia, Dito Mahendra Diperiksa KPK
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu