Suara.com - Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli belum lama ini berkomentar mengenai isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Rencana tersebut berkaitan dengan proyek infrastruktur termasuk IKN (Ibu Kota Negara).
"Memang untuk ibu kota baru mereka sudah anggarin buat 2 tahun yang akan datang nyaris Rp 500 triliun. Kalau proyek infrastruktur itu minimal mark up-nya kan 20 persen, itu aja udah Rp100 triliun kok," terang Rizal dikutip dari YouTube Refly Harun pada Kamis, (29/12/2022).
Nyinyiran ekonom senior tersebut turut ditanggapi oleh politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.
Dalam akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, politisi kontroversial itu menilai bahwa, belakangan ini Rizal Ramli cukup aktif mengkritik pemerintahan era Jokowi-Ma'ruf Amin.
Bahkan, Ruhut menyebut Rizal mengidap penyakit gangguan kejiwaan.
"Rizal Ramli kumul kumul telus, makin pesong/gila sudah makin akut nie penyakitnya," ujar Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Diketahui, pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus mendapat kritikan dari elemen masyarakat.
Pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengatakan belum ada kejelasan mengenai investor yang akan menaruh uang di proyek tersebut sehingga dana pembangunan masih terus diambil dari APBN.
"Sementara uang rakyat yang digunakan untuk infrastruktur dasar kan sia-sia ya. Lebih baik untuk bangun jalan yang itu rute pasar, rute petani. Sementara IKN ini dibangun untuk rute siapa? Kan manusianya belum ada,” ujarnya pada Sabtu (24/12).
Baca Juga: Pengamat: Klaim Kepuasan Kinerja Jokowi Bukan Berarti Masa Jabatan Presiden Diperpanjang
Menurut Achmad, masih banyak proyek lain yang harus dibiayai dan mendesak dilakukan untuk kepentingan rakyat. Dengan demikian, proyek seperti IKN sebaiknya tidak perlu dilanjutkan.
"Itu namanya proyek sia-sia. Padahal uang rakyat itu kan sangat berharga sekali untuk masyarakat kalau digunakan dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Lebih lanjut, ia turut menyebut IKN akan menjadi beban bagi presiden pemenang Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, presiden yang bakal menjabat nantinya perlu melanjutkan proyek pembangunan IKN.
"Presiden terpilih tentunya dia punya janji politik kan. Nah, dengan adanya kayak begini [proyek IKN], dia akan terbebani dengan itu," pungkas Achmad.
Berita Terkait
-
Pemilu Tak Boleh Ditunda Walau Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Tinggi
-
Bagikan Uang Rp 1,2 Juta di Pasar Sila NTB, Jokowi Jadi Rebutan Para Pedagang
-
Sah! Roy Suryo Divonis 9 Bulan Penjara Terkait Kasus Meme Presiden Jokowi
-
"Sebelum Jadi Duri Dalam Daging" Jokowi Didesak Segera Reshuffle Menteri
-
'2023 Jadi Masa Kritis Jokowi' Bakal Ada Parpol dan Elit Mulai Membelot Berkhianat
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka