Suara.com - Bakal Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem, Anies Baswedan, sedianya diusung oleh Koalisi Perubahan yang turut melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Namun penggunaan nama Koalisi Perubahan ternyata menuai kecaman dari sejumlah pihak, seperti pengamat politik Adi Prayitno. Bahkan Adi menilai poros yang menjual narasi perubahan ini tidak memperlihatkan keseriusannya.
"Karena poros perubahan yang dibayangkan oleh orang itu NasDem ataupun Anies bicara secara lantang, kalau menang jadi presiden, jadi pemenang di 2024, semua legacy yang telah dilakukan Jokowi ditolak," ungkap Adi, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (3/1/2023).
"Misalnya poros perubahan mengandaikan IKN itu adalah proyek yang ugal-ugalan. Sesuatu hal yang kemudian tidak pernah muncul dari Anies maupun dari teman-teman NasDem," imbuhnya.
Hal ini yang akhirnya dijelaskan oleh Anies di kanal YouTube Total Politik. Untuk pertama kalinya mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan perubahan seperti apa yang ditawarkan untuk tahun 2024 mendatang.
Rupanya Anies dan Koalisi Perubahan sangat menyoroti aspek keadilan. "Kita melihat perlu mengedepankan prinsip keadilan di dalam kebijakan-kebijakan yang kita susun," ujar Anies.
"Jadi ketika kita membangun, harus memberikan ruang untuk mempraktikkan rasa keadilan, sehingga manfaat oleh pembangunan ini dirasakan lebih banyak lagi," sambungnya.
Anies lantas mencontohkan soal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurutnya pertumbuhan ekonomi tidak hanya dilihat dari persentasenya tetapi juga pemerataan.
"Bila pertumbuhan ekonomi itu tidak disertai dengan pemerataan maka dinilai pertumbuhan yang tidak berkualitas," jelas Anies.
"Kami ingin mendorong agar pertumbuhan ekonomi itu lebih berkualitas, sehingga rumah tangga-rumah tangga merasakan manfaat dari angka pertumbuhan ekonomi. Itulah yang akan kita bawa," lanjutnya.
Anies kembali mendasarkan penjelasannya pada rekam jejak yang telah dilakukannya selama menjadi DKI 1.
"Perjalanan masih panjang, tapi narasinya bagaimana menghadirkan keadilan sosial. Ekonomi tetap tumbuh tetapi rasa keadilan itu tidak didapatkan," tutur Anies.
Anies kemudian mencontohkan dengan peraturan yang diterapkannya di Jakarta. Seperti ketika Anies mengizinkan area Thamrin-Sudirman yang boleh dilewati oleh sepeda motor, yang akhirnya membangkitkan geliat pertumbuhan ekonomi area sekitar, yakni lewat pengiriman barang dan jasa secara online.
"Jadi kebijakan ekonomi yang membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar. Kita sering kali tidak memperhatikan hal-hal apa yang kecil itu untuk tumbuh dan berkembang," terang Anies.
"Jadi ketika kita bicara perubahan adalah bagaimana membuat pertumbuhan yang sudah terjadi ini bisa berkeadilan, bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh semua," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Demi Tersangkakan Anies, BW Ungkap Pimpinan KPK Ubah Perkom: Tingkatkan Penyelidikan ke Penyidikan Tanpa Tersangka
-
Jadi Bacapres NasDem, Anies Baswedan Beberkan Lebih Sibuk untuk Hal ini: Memang Kelihatannya yang Keliling..
-
Istana 'Gadaikan' Ganjar dan Prabowo demi Jegal Anies di Pilpres 2024? Refly Harun Ungkit Nama AHY-Aher
-
Incar Posisi The Next Jokowi, Anies Baswedan Ternyata Diam-Diam Sudah Punya Jabatan Ini
-
Warning! Pengamat Sebut Anies Makin Ditinggal Imbas Tak Serius Jadi Antitesa Jokowi, NasDem Adem Ayem
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran