Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membantah kabar PKB akan merapat ke koalisi NasDem, Demokrart, dan PKS. Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan hal itu tidak benar.
"Tidak benar, tidak benar," kata Cak Imin di depan gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).
Cak Imin justru menegaskan PKB saat ini masih konsisten berkoalisi dengan Gerindra.
"PKB masih bersama Gerindra," kata Imin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa koalisi partainya bersama dengan Partai Gerindra masih akan jalan terus.
Ia mengatakan, tak benar jika PKB akan tinggalkan koalisi dan buka peluang dengan partai lain untuk membentuk koalisi.
"Nggak ada itu (tinggalkan koalisi dan buka peluang dengan partai lain), koalisi dengan Gerindra jalan terus," kata pria yang akrab disapa Gus Jazil saat dihubungi, Jumat (23/12/2022).
Gus Jazil menjelaskan, bahwa koalisi PKB bersama Gerindra terus melakukan pematangan. Termasuk soal pasangan capres-cawapres.
"Kita sedang bahas dan finalkan pasangan capres dan cawapres dari koalisi ini," tuturnya.
Baca Juga: Tanggapi Soal Wacana Pemilu Tertutup, Muhaimin: PKB dalam Posisi Menolak
Lebih lanjut, ia meminta semua pihak untuk bersabar dulu. Menurutnya, pada waktunya koalisi PKB dengan Gerindra akan mengumumkan dan mendeklarasikan pasangan capres-cawapresnya untuk Pilpres 2024.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, bahwa PKB bersama dengan Gerindra kekinian masih mencermati dinamika politik yang berkembang.
"Sabar dulu, pada saatnya akan diumumkan secara resmi ke publik. Kita juga mencermati dinamika politik yang berkembang," pungkasnya.
Respons NasDem
Partai NasDem membuka pintu masuk bagi partai lain yang ingin bergabung di koalisi perubahan, setelah ada rumor Partai Kebangkitan Banga berpotensi masuk.
Menurut Ketua DPP PKB Willy Aditya, semakin banyak paryai yang bergabung di koalisi perubahan, hal itu bisa memberikan dampak positif.
Berita Terkait
-
Bukan Ganjar, Sosok Ber-Shio Kerbau Seperti Tiga Presiden RI Ini Akan Diusung PDIP Jadi Capres?
-
Tanggapi Soal Wacana Pemilu Tertutup, Muhaimin: PKB dalam Posisi Menolak
-
Makin Kompak, NasDem-Demokrat Dan PKS Ingin Deklarasikan Koalisi Di Januari Atau Februari
-
Gerindra Sebut PDIP Bakal Usung Eks Menteri dengan Shio Kerbau Ini Jadi Capres 2024
-
Koalisi Prabowo Subianto Dan Cak Imin Potensial Bubar, Lebih Pilih Anies Baswedan?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar