Suara.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK ikut angkat bicara mengenai sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup yang tengah menjadi isu hangat menjelang Pemilu 2024. Meskipun ada negatifnya, JK menilai sudah lebih baik apabila sistem pemilu dilakukan secara proporsional terbuka.
Sistem pemilu proporsional tertutup pernah digunakan Indonesia pada era Orde Baru hingga awal Reformasi. Lantas JK menjadi orang pertama yang mengusulkan kalau pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka.
"Pertama kali mengusulkan terbuka saya," kata JK di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Alasan JK mengusulkan sistem pemilu proporsional terbuka pada saat itu ialah supaya pemilih bisa mengetahui calon yang bakal mereka pilih. Lalu, sistem proporsional terbuka juga bisa membuat calon berkampanye sendiri.
"Itu keuntungannya," ucapnya.
Sementara untuk sistem pemilu proporsional tertutup, JK juga melihat ada sisi positif dan negatifnya. Nilai positifnya ialah peserta pemilunya tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk berkampanye.
Sebab, partainya lah yang nantinya akan mengeluarkan ongkos untuk berkampanye. Ia memahami kalau nantinya konflik akan timbul di dalam partai politik itu sendiri untuk memilih calonnya.
JK menilai kalau sistem pemilu proporsional terbuka itu sudah lebih baik ketimbang tertutup. Ia berpesan yang perlu dihilangkan ialah nilai negatif dari sistem proporsional terbuka.
"Tapi kemudian timbul negatifnya yang terbuka itu kaya jeruk makan jeruk. Jadi sudah benar itu terbuka yang harus dihindari itu soal negatifnya."
Baca Juga: Saat 8 Ketum Parpol Bersatu Tolak Pemilu Tertutup Usulan PDIP, Lahirkan 5 Poin Kesepakatan
Berita Terkait
-
Mengenal Apa itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup yang Ramai Jelang Pemilu 2024
-
Di Pemerintahan Boleh Berkawan, Soal Sistem Pemilu PDIP Dikepung 8 Parpol: Kini Kawan Jadi Lawan
-
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Vs Terbuka
-
Ramai Soal Sistem Proporsional Terbuka Atau Tertutup, AHY: Hati-hati Ada Alibi Benarkan Rencana Tunda Pemilu
-
Saat 8 Ketum Parpol Bersatu Tolak Pemilu Tertutup Usulan PDIP, Lahirkan 5 Poin Kesepakatan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik