Suara.com - Nama capres dari PDI Perjuangan hingga saat ini masih ditahan oleh sang Ketum Megawati Soekarnoputri.
Publik sempat menganggap nama tersebut akan diumumkan pada momen HUT ke-50 PDIP kemarin Selasa (10/01/2023). Akan tetapi hal tersebut tak terjadi, Megawati juga mengaku tak tergoda membocorkan nama capres yang sudah dikantonginya itu hingga saat ini.
Pengamat Politik Hendri Satrio menilai strategi Megawati tak mengumumkan nama capres pada HUT sudah tepat.
"Apa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan dengan tidak mengumumkan terlebih dahulu calonnya, ini sebetulnya secara strategi politik ini tepat juga," ungkap Hendri dikutip Suara.com dari tayangan tvOne, Kamis (12/01/2023).
Menurut Hendri, Megawati sudah sangat paham bahwa semua partai politik tengah menunggu nama capres dari PDIP.
Jika Megawati mengumumkan nama capresnya di HUT ke-50 kemarin, maka peta perpolitikan sudah langsung terbentuk.
Hendri menilai saat ini PDIP seperti membalik keadaan perpolitikan saat ini. Megawati saat ini dianggap justru ingin melihat manuver parpol lain, daripada parpol lain yang melihat manuver PDIP lalu baru akan memutuskan.
"Nah sekarang memang ibu Mega menunggu supaya yang lain juga menunggu. Jadi dibalik nih ibu Mega justru mau lihat parta-partai politik manuvernya bagaimana. Kemudian dia akan memustuskan," jelas Hendri.
Lebih lanjut, Hendri membahas soal kandidat capres di antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang memiliki banyak pertimbangan.
Baca Juga: Bagi Ade Armando, Ganjar Pranowo Sosok yang Bisa Melanjutkan Visi Misi Jokowi
Menurut Hendri, Megawati tidak akan memustuskan capres hanya berdasarkan hasil survei belaka, melainkan adapula hitung-hitungan ideologis.
Seperti misalnya, survei 'Jokowi effect' pada tahun 2014 silam tak begitu berpengaruh kepada elektabilitas PDIP, yang saat itu hanya menyumbang 4,6% saja.
Saat periode kedua, PDIP hanya mendapatkan 0,38% ketika Jokowi sedang memuncaki survei elektabilitas.
Oleh sebab itu, Hendri menilai hal tersebut mungkin menjadi pertimbangan bagi Megawati untuk menentukan jagoannya maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Antara Ganjar atau Puan, Hendri menyampaikan cukup sulit untuk melihat siapa yang akan didorong oleh Megawati.
Berita Terkait
-
Bagi Ade Armando, Ganjar Pranowo Sosok yang Bisa Melanjutkan Visi Misi Jokowi
-
Selalu Jual Nama Soekarno, Megawati Dituding Permainkan Jokowi dan Ganjar Pranowo
-
PDIP Punya Sejarah Manis Usung Calon dengan Elektabilitas Jongkok, Puan Maharani lebih Berpeluang Ketimbang Ganjar?
-
Survei SMRC: 20 Persen Pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 Bergeser ke Anies Baswedan
-
Loyalis Keluarga Bung Karno Klaim Pidato Megawati Sinyal untuk Puan Maharani Nyapres: Yakin 100 Persen!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!