Suara.com - Dua wanita berinisial SW (37) dan IA (31) diciduk polisi usai melakukan penipuan bermodus penawaran invetasi Double Dipps, kartu kredit, pegadaian hingga koperasi.
Keduanya melakukan investasi fiktif usai memalsukan logo perusahaan yang dicetaknya sendiri di percetakan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce, mengatakan penipuan investasi fiktif ini bermula ketika tersangka SW menjalin kerjasama waralaba (franchise) Double Dipps dengan PT Sinar Harapan Abadi dengan durasi kontrak selama lima tahun.
Usai kontrak tersebut habis, SW kemudian mengajak IA untuk membangun investasi fiktif tersebut. Langkah awal mereka dengan membuka rekening BCA atas nama IA.
Setelahnya, pada Agustus 2016, SW mulai menawarkan investasi Double Dipps kepada para korban. Tercatat ada belasan orang yang terbuai dengan investasi bodong yang ditawarkan SW.
"Uang yang berhasil dikumpulkan dari tersangka dari para korban senilai Rp19,6 Milyar," kata Pasma, di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (13/12/2023).
Belasan milar yang terhimpun kemudian diputar oleh kedua tersangka. Kemudian pada tahun 2017, kedua tersangka mulai kembali menawarkan investasi kartu kredit, investasi pedagadaian, hingga investasi koperasi.
Dalam semua penawaran yang ditawarkan kedua pelaku, kwitansi hingga logo yang digunakan pelaku dipalsukan dengan cara mencetaknya sendiri di percetakan. Kemudian pelaku juga menawarkan keuntungan sampai 10 persen dalam setiap investasi fiktif yang dijalani.
"Pada bulan Juli 2021 pembayaran keuntungan macet untuk Investasi Pegadaian dan Investasi Koperasi. Kemudian pada bulan Maret 2022 pembayaran macet untuk Investasi Double Dipps," jelas Pasma.
Baca Juga: Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Suap Bambang Kayun, Polri: Silakan Dilanjut
Saat bulan Mei 2022 tersangka SW tidak bisa melakukan pembayaran tagihan kartu kredit, sehingga pada bulan Juli 2022 salah satu korban berinisial VS yang melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan menggunakan uang pribadi.
"Pada tanggal 18 Januari 2022 tersangka SW memberikan cek Bank BCA sebagai jaminan investasi Pegadaian dan Investasi Koperasi senilai 530 juta rupiah kepada korban, tetapi saat cek dikliring sebanyak 2 kali tidak dapat dicairkan dengan bukti adanya Surat Keterangan Penolakan (SKP) tidak cukup dana," jelas Pasma.
Selama ini, kedua tersangka mencoba gali lobang tutup lobang, seakan investasi fiktif yang mereka lakukan berjalan tanpa kendala.
"Artinya tersangka SW dan IA gali lobang tutup lobang. Investasi ini fiktif semua. Pada akhirnya semua terhenti dan terjadi macet sehingga korban membuat laporan," tukasnya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka SW dan IA dikenakan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman pidana paling lama 4 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Korban KSP Indosurya Girang dan Puas Henry Surya Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp200 Miliar
-
Girang Terdakwa Henry Surya Dituntut 20 Tahun Penjara, Korban Investasi Bodong KSP Indosurya: Hidup Jaksa!
-
Kasus Investasi Bodong KSP Indosurya, Henry Surya Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp200 Miliar
-
Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Suap Bambang Kayun, Polri: Silakan Dilanjut
-
Diduga Praktikan Investasi Bodong Hingga Rp 28 Miliar, Padahal Bisnis WNA Pakistan Ini Cuma Ratusan Juta
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar