Suara.com - Polda Metro Jaya menemukan zat aldicarb di dalam kopi yang dikonsumsi korban dalam kasus sekeluarga yang keracunan di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) yang diambil di tempat kejadian perkara (TKP), seperti di dapur dan bekas muntahan korban, ada kandungan zat kimia yang sangat beracun, yaitu aldicarb.
"Labfor (Laboratorium Forensik) mengatakan bahwa muntahan (di TKP) tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, yaitu aldicarb," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Aldicarb adalah larutan pestisida yang sangat beracun yang terbatas pada aplikasi alur atau lubang tanaman dan diterapkan di tanah sisi akar sebelum disemai atau setelah digali.
Pada umumnya, aldicarb digunakan sebagai insektisida (untuk membunuh serangga) dan nematosida (untuk membasmi cacing nematoda).
Saat tertelan manusia, efek awalnya mual, muntah, anoreksia, kejang perut, dan diare.
"Kalau dikonsumsi manusia dapat menyebabkan kematian," kata Fadil.
Satu keluarga yang berjumlah lima orang di Bantargebang itu mengalami keracunan usai mengonsumsi kopi pada Kamis (12/1/2023) lalu.
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni AM (40), RAM (23) dan MR (17). Dua korban yang selamat yakni NR (5) dan MDS (34) masih dirawat di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Juga: Lubang Galian di TKP Pembunuhan Berantai Wowon dkk, Duloh Beli Cangkul Pemilik Kontrakan
Kasus keracunan satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, yang menewaskan tiga orang diduga merupakan pembunuhan berencana yang dilakukan Wowon Erawan Cs.
"Kasus Bekasi merupakan tindak pidana yang mengarah pada pembunuhan berencana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Jakarta, Kamis. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Lubang Galian di TKP Pembunuhan Berantai Wowon dkk, Duloh Beli Cangkul Pemilik Kontrakan
-
Kekejian Aki Wowon Sang Pembunuh Berantai: Bunuh Mertua usai Disuruh Buang TWK Siti di Laut, Motifnya Bikin Merinding!
-
Misteri Rumah Kontrakan Bekasi yang Jadi TKP Serial Killer, Duloh Maksa Nyewa Meski Bangunan Tak Ada Listrik
-
Aki Wowon Cs Sewa Kontrakan Tak Berlistrik, Lalu Gali Lubang Sebelum Bunuh Istri dan Anak Tiri di Bekasi
-
Seorang Pemuda di Jaktim Bawa Kabur Dua Motor Rekannya Sendiri, Modus Meminjam
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!