Suara.com - Pihak Bank Central Asia (BCA) mengatakan tidak bisa mengganti kerugian yang dialami nasabahnya, Muin Zachry. Ia adalah korban pembobolan rekening yang dilakukan oleh tukang becak, Setu dan penghuni kosnya, Mohamad Thoha beberapa bulan lalu.
Muin diketahui sempat datang ke cabang Indrapura yang merupakan lokasi kejadian untuk meminta ganti rugi. Namun, bukan pengembalian dana, ia justru memperoleh pernyataan yang menurutnya tidak sesuai ekspektasi dan cukup 'menusuk' hati.
Pihak bank menyatakan bahwa pencairan itu sudah sesuai prosedur yang berlaku. Yakni, membawa kartu ATM, buku rekening, pin, bahkan KTP dan tanda tangan yang mirip dengan pemilik asli. Oleh karenanya, uang tersebut tidak bisa dikembalikan.
Atas dasar hal ini, Muin Zachry yang diwakili sang anak, Dewi Mahdalia sebagai penasihat hukum akan melayangkan gugatan perdata terhadap BCA. Ia juga akan melaporkan teller BCA karena bertanggung jawab atas penarikan.
"Kita akan somasi, jika tidak direspons, kita siapkan gugatan perdata dan laporan pidana untuk teller BCA yang memproses penarikan uang," ujar Dewi.
Dewi juga menganggap pihak bank tidak teliti dan kurang cermat. Menurutnya, sistem keamanan dan validitas bank BCA pun tak terjamin karena dengan mudah dapat dibobol tukang becak. Padahal, rata-rata karyawannya bergelar sarjana.
"Kasirnya (teller), kenapa kok nggak dikroscek KTP dengan wajah? Kenapa kok nggak ditelepon? Malah bilang itu nasabahnya," kata Dewi.
"Masak bank internasional sekelas BCA keamanannya kurang terjamin? Bayangkan, bisa dibobol sekelas tukang becak. Padahal orang bank kan sarjana-sarjana," imbuhnya.
Adapun sebelumnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa kasus ini adalah pencurian data karena kelalaian dari pihak nasabah sendiri, bukan pegawai.
Baca Juga: Muin Zachry Balas Bos BCA: Orang Bank kan Sarjana, Kok Bisa Dibobol Tukang Becak
"Ini kasus pencurian data nasabah, karena nasabah lalai. Kejadian begini 1 banding 10 juta dan pelaku sudah ditangkap," kata Jahja melalui keterangan tertulis.
Namun, saat ini Dewi masih fokus dengan perkara pidana dua tersangka pembobol rekening ayahnya. Mereka adalah Mohamad Thoha yang sempat menjadi penghuni kos di rumah Muin dan Setu tukang becak yang menyamar sebagai Muin untuk melakukan penarikan dana.
Tukang Becak Bobol Rekening
Sebelumnya diketahui bahwa seorang tukang becak bernama Setu mengelabui teller BCA untuk menarik dana dari rekening Muin Zachry. Aksi itu dilakukannya pada Jumat (5/8/2022) siang setelah dimintai tolong oleh Mohamad Thoha.
Setu sendiri memiliki perawakan yang sangat mirip dengan Muin. Sebelum aksi pembobolan, Thoha mencuri KTP hingga ATM milik bapak kosnya yang sedang pergi salat Jumat. Keinginan untuk mengambil uang ini muncul setelah ia tak sengaja melihat saldo dan pin dari ponsel Muin.
Sesampainya di bank, teller yang saat itu memproses penarikan mengaku terkecoh akan penampilan Setu karena sangat mirip dengan Muin. Pada akhirnya, Setu berhasil menarik Rp320 juta. Namun, ia hanya diberi sebesar Rp5 juta oleh Thoha.
Berita Terkait
-
Muin Zachry Balas Bos BCA: Orang Bank kan Sarjana, Kok Bisa Dibobol Tukang Becak
-
Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Cerita Lengkap Nasabah BCA Dibobol Tukang Becak Berujung Istri Meninggal Dunia
-
Kronologi Tukang Becak Kuras Habis Uang Nasabah BCA Rp320 Juta, Salah Korban?
-
Fakta-fakta Tukang Becak Tipu Teller BCA, Bobol Tabungan hingga Rp 345 Juta
-
Belum Usai Kasus BCA, Kini Pegawai Bank Himbara Bobol Nasabah Prioritas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional