Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, mengatakan seharusnya partai politik yang berada di pemerintahan tidak perlu berasumsi soal kabinet, terutama soal reshuffle.
Menurutnya, partai politik tidak perlu ikut campur dalam hal yang bukan kewenangannya.
"Jadi kita tidak usah kemudian menuding seseorang menteri berdasarkan hal-hal yang kemudian berdasarkan ketidaksukaan kita," kata Ali kepada wartawan, Senin (30/1/2023).
Hal ini disampaikan Ali sekaligus menanggapi adanya sentilan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut jika Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo perlu dievaluasi lantaran telah salah memberikan laporan data terkait impor beras ke Presiden Jokowi.
Ali mengatakan, yang mempunyai kewenangan mengevaluasi menteri dalam kabinet hanya Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi akan memberikan teguran langsung jika menterinya bermasalah.
Seorang menteri khususnya SYL kata dia, pasti mempunyai basis data. Terkait persoalan pangan memang diakuinya carut marut lantaran ada miskoordinasi antara tiga lembaga.
"Nah pertanyaannya apakah kemudian impor beras itu betul-betul untuk kepentingan dalam negeri atau betul-betul bisnis. Kita juga enggak tahu," ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta semua pihak tak perlu menyampaikan asumsi, terlebih hanya melempar tudingan seperti apa yang disampaikan PDIP. Ia kemudian menyinggung Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara yang merupakan eks kader PDIP terlibat korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.
"Bagi kita sih itu. Bagi kita, kalau Nasdem dituding seperti itu kan itu asumsi. Bagaimana dengan Kementerian Sosial kemarin yang terlibat kasus korupsi ya kan? Apakah kemudian kita ada minta untuk reshuffle mengganti PDIP, enggak kan?," tuturnya.
Baca Juga: Tilap Pendapatan Daerah, Mantan Kadistan Bekasi Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
"Karena itu, sekali lagi itu adalah kewenangan daripada bapak presiden. Jadi sebaiknya memang kita tidak perlu ikut dalam ruang yang bukan menjadi kewenangan kita. Supaya tidak terjadi kegaduhan," sambungnya.
Sentilan Hasto
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, kembali menyinggung kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait dengan impor beras. Menurutnya, hal itu sebagai contoh politik sisi gelap yang ada di Indonesia.
Hal itu disampaikan Hasto ketika menjawab pernyataan anak muda dalam acara bertajuk Ngobras (Ngobrol Bareng Sekjen DPP PDIP) di Kantor DPC PDIP Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).
Awalnya Hasto menceritakan bagaimana dirinya bisa tertarik terjun ke politik, padahal sudah ada stigma yang menyebut bahwa politik itu kotor atau negatif. Ia terinspirasi dari perjuangan Presiden RI pertama Soekarno.
Hasto mengaku, pada awalnya ia sudah hidup dengan kecukupan lataran berkerja sebagai projek manajer di Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Namun justru memilih terjun ke politik dan masuk ke PDIP.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Menag Yaqut Diperiksa KPK Gegara Terseret Kasus Korupsi Dana Haji Senilai Rp 1 Triliun, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Menag Yaqut Cholil Qoumas Korupsi Dana Haji Rp100 Miliar, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Sentil Keras Korupsi Era SBY, Kaesang Tolak Tawaran Gabung ke Demokrat, Benarkah?
-
Tilap Pendapatan Daerah, Mantan Kadistan Bekasi Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
-
Buron 5 Tahun, Mantan Kepala SMK Negeri di Asahan Akhirnya Ditangkap
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap