Suara.com - Kolom abu Gunungapi Kerinci teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara pada pagi ini, Sabtu (4/2/2023). Sementara kondisi erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2 mm dan durasi sementara ini ± 1 jam 40 menit.
Dikutip kantor berita Antara dari keterangan resmi tertulis yang diterima di Padang Aro, Pos Pengamatan Gunungapi Kerinci (PGA Kerinci) juga melaporkan bahwa gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (m dpl) ini juga mengalami erupsi dalam durasi sekitar 4 menit pada Jumat (3/2/2023) Gunung erupsi terjadi pukul 02.30 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Kekinian, pada Sabtu, seismik terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-2 mm dominan 1 mm dan masih berlangsung hingga kini.
Dalam erupsi saat ini, Pos Pengamatan Gunungapi Kerinci melaporkan gunung yang berada di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat ini mengalami erupsi dengan durasi sementara lebih kurang 1 jam 40 menit, sementara arah abu condong ke timur dan tenggara.
Pos Pengamatan Gunungapi Kerinci menyebutkan erupsi yang terjadi pukul 06.46 WIB tadi pagi menghasilkan kolom abu dengan tinggi teramati ± 200 m di atas puncak atau ± 4.005 m dpl.
Mengingat aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif dan status gunung masih berada pada Level II (Waspada), PGA Kerinci mengimbau agar masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan tidak mendaki kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III).
Sementara jalur penerbangan di sekitar Gunungapi Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Aktivitas vulkanik gunung yang meningkat, jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.805 m dpl masih belum dibuka hingga kini.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I, Nur Hamidi saat dihubungi mengatakan sejak ditutup pada 19 Oktober 2022, jalur pendakian Gunung Kerinci baik via Kersik Tuo, Kerinci, maupun Bangun Rejo, Solok Selatan masih belum dibuka.
"Kami masih menunggu rekomendasi PGA Kerinci untuk pembukaan jalur," jelasnya.
Peningkatan aktivitas gunung yang berada di kawasan TNKS ini juga menunda rencana survei ulang jalur pendakian yang akan dilakukan oleh Pemkab Solok Selatan.
"Survei kami tunda dulu sambil menunggu rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," jelas Bupati Solok Selatan, Khairunas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak