Suara.com - Lebih dari 2.000 orang dilaporkan telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh gempa bumi besar yang melanda Turki tenggara, dekat perbatasan Suriah, pada dini hari Senin (5/2/2023) pagi. Gempa bumi, yang melanda dekat kota Gaziantep, diikuti oleh banyak gempa susulan. Lantas apa yang jadi penyebab gempa Turki ini?
Dilansir dari bbcnews.com, gempa berkekuatan 7, 8 magnitudo ini diklasifikasikan sebagai gempa besar. Bukan hanya kekuatan getaran yang menyebabkan kerusakan, tetapi kekokohan bangunan juga menjadi faktor.
Apa yang Menyebabkan Gempa Turki?
Kerak bumi terdiri dari potongan-potongan terpisah, yang disebut lempeng, yang berdampingan satu sama lain. Pelat-pelat ini sering bergerak terkadang tekanan terbentuk sampai satu pelat tiba-tiba tersentak, menyebabkan permukaan bergerak.
Sehubungan dengan penyebab gempa Turki, penyebabnya adalah lempeng Arab yang bergerak ke utara dan bertabrakan dengan lempeng Anatolia.
Gesekan dari lempeng tersebut yang menjadi penyebab utama gempa Turki saat ini dan juga yang pernah terjadi di masa lalu.
Pada 13 Agustus 1822, gesekan lempeng menyebabkan gempa bumi berkekuatan 7,4, jauh lebih kecil dari magnitudo 7,8 yang terjadi pada hari Senin, (6/2/2023).
Gempa dengan kerusakan besar pernah terjadi di abad ke-19. Pada saat itu, gempa telah mengakibatkan kerusakan besar pada kota-kota di daerah tersebut, dengan 7.000 kematian tercatat di kota Aleppo saja.
Gempa Mematikan yang Pernah Terjadi di Turki
Prof Joanna Faure Walker, kepala Institute for Risk and Disaster Reduction di University College London, mengatakan, "Dari gempa bumi paling mematikan di tahun tertentu, hanya dua dalam 10 tahun terakhir yang memiliki magnitudo setara, dan empat dalam 10 tahun sebelumnya."
Merujuk kepada ucapan Prof. Joanna Faure Walker dan laporan dari en.as.com, gempa pada Senin, (6/2/2023) memang bukanlah yang pertama kali terjadi di Turki. Berikut beberapa catatan kejadian gempa mematikan yang pernah terjadi di Turki.
- Oktober 2011
Daerah Van (dekat dengan perbatasan Iran) telah sangat terpengaruh oleh gempa bumi selama beberapa dekade dengan dua gempa pada bulan Oktober dan November 2011 menyebabkan hilangnya lebih dari 900 nyawa.
- Agustus 1999
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang melanda kota Izmit, Turki barat, menewaskan lebih dari 17.000 orang. Gempa bumi 1999 disebabkan oleh Sesar Anatolia Utara yang dimulai pada tahun 1939, menyebabkan gempa bumi besar yang bergerak progresif dari timur ke barat selama periode 60 tahun.
- November 1976
Gempa bumi Çaldran–Muradiye 1976 terjadi pada bulan November dengan pusat gempa terletak di dekat Çaldran, 20 km timur laut Muradiye, di Provinsi Van Turki timur. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,3 dengan korban jiwa antara 4.000 hingga 5.000 jiwa.
- Desember 1939
Gempa di Turki pada 27 Desember 1939 mencatat 8,2 pada skala Richter dan tetap menjadi yang paling kuat yang pernah tercatat dalam sejarah negara itu yang menyebabkan lebih dari 30.000 nyawa hilang dalam gempa bumi Erzincan 1939.
Berita Terkait
-
Dulu Beri Bantuan Besar saat Aceh Diterjang Tsunami, Jusuf Kalla Terbangkan PMI Pasca Turki Diguncang Gempa
-
Gempa Turki Tewaskan Ribuan Orang, KBRI Minta Keluarga WNI Tetap Tenang
-
Luluh Lantah Turki dan Suriah Usai Diterjang Gempa Bumi Dahsyat
-
Duka Presiden Putin Untuk Korban Gempa Turki, Kirim Tim Penyelamat Dan Pesawat Rusia Bantu Proses Evakuasi
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan