Suara.com - Korea Utara meluncurkan lebih banyak proyektil yang diyakini sebagai rudal balistik pada Senin (20/02) dini hari, yang dilaporkan mendarat di lepas pantai Jepang.
Militer Seoul mengatakan Pyongyang telah menembakkan "dua rudal balistik jarak pendek dari daerah Sukchon," demikian menurut sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara Korea Selatan.
Media pemerintah Korea Utara KCNA kemudian mengonfirmasi bahwa pihaknya menembakkan dua proyektil dari beberapa peluncur roket, masing-masing membidik sasaran sejauh 395 km dan 337 km.
"Peluncur roket multipel 600mm yang dimobilisasi dalam penembakan ... adalah sarana senjata nuklir taktis," yang mampu "melumpuhkan" lapangan udara musuh, kata KCNA.
Kementerian Pertahanan Jepang menyebut kedua rudal itu mendarat di Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, antara semenanjung Korea dan Jepang.
Politisi Korea Utara Kim Yo-Jong, yang juga merupakan saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, pada Senin (20/02) dini hari mengatakan: "Semuanya tergantung Amerika Serikat seberapa sering Korea Utara akan menggunakan Pasifik sebagai 'target tembak'," demikian seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.
Kecaman atas Peluncuran Rudal Balistik
Kementerian Pertahanan Jepang mengutuk keras peluncuran rudal terbaru Korea Utara itu.
"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik berulang kali, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional," kata kementerian tersebut. "Jepang mengajukan protes keras dan mengutuk keras Korea Utara."
Sementara itu, Komando Indo-Pasifik AS menekankan komitmen "kuat" atas pertahanan Korea Selatan dan Jepang setelah peluncuran rudal tersebut, seraya menambahkan bahwa konsultasi intensif tengah diadakan dengan sekutu dan mitra.
"Sementara kami menilai bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutu kami, peluncuran rudal tersebut justru menyoroti dampak destabilisasi dari senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum," kata militer AS.
Mengapa Korea Utara Tembakkan Rudal?
Peluncuran rudal pada Senin (20/02) dini hari itu terjadi hanya dua hari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua yang mendarat di lepas pantai barat Jepang. Tindakan ini digambarkan sebagai "latihan peluncuran mendadak."
Uji coba itu dilakukan setelah Pyongyang mengeluarkan peringatan "tegas dan kuat" atas rencana latihan militer bersama oleh Washington dan Seoul.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric kemudian mendesak Pyongyang untuk "segera berhenti mengambil tindakan provokatif lebih lanjut" yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan dan meminta Pyongyang melanjutkan dialog denuklirisasi.
Berita Terkait
-
Kim Jong Un Luncurkan Rudal, Korsel Ketar-Ketir!
-
Keras! Korea Utara Ancam Korsel dan AS Gegara Latihan Militer Gabungan
-
Skandal Balon Mata-mata China di AS, Beijing Mengaku Menyesal
-
CEK FAKTA: Pasukan TNI Bombardir Malaysia dengan Rudal dan Roket, Kota Kucing Hancur Lebur
-
5 Aturan Teraneh di Korea Utara yang Tidak Masuk Akal
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang